Progres pembangunan PLTU milik Dian Swastatika Sentosa (DSSA) mendekati target



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pembangunan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) IPP Kendari-3 milik PT Dian Swastatika Sentosa Tbk hampir rampung. 

Sekretaris PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA), Susan Chandra mengungkapkan progres pembangunan IPP PLTU Kendari-3 mencapai sekitar 89% per Agustus 2018. “Hingga akhir 2018, progres pembangunan IPP PLTU Kendari-3 ditargetkan akan mencapai 95%,” ujarnya kepada Kontan.co.id, Rabu (17/10).

Asal tahu saja, total biaya investasi IPP PLTU Kendari-3 yang terletak di Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara mencapai sekitar US$ 200 juta. Hingga september 2018, emiten berkode saham DSSA ini sudah menyerap sekitar 72% dari total investasi. Perusahaan milik Grup Sinar Mas ini menargetkan, PLTU Kendari-3 bisa beroperasi pada awal 2019.


Sebagai informasi, PLTU Kendari-3 memiliki kapasitas 2x50 megawatt (MW). Pembangkit listrik ini bakal menyuplai listrik untuk PT Perusahaan Listrik Negara (PLN), dengan periode perjanjian selama 25 tahun. Proyek PLTU Kendari-3 menggunakan skema build, own, operate, transfer (BOOT).

Selain pembangunan PLTU Kendari-3, DSSA juga tengah menggeber pembangunan PLTU Kalteng-1. Susan bilang, sampai Agustus 2018 progres pembangunan ini sudah mencapai 82%. “Kita targetkan pembangunan IPP PLTU Kalteng-1 sampai akhir 2018 mencapai 90%,” ungkapnya.

Susan menjelaskan total biaya investasi IPP PLTU Kalteng-1 sekitar US$ 340 juta. Per September 2018 telah perusahaan sudah menyerap 51% dari total investasi untuk pembangunan IPP PLTU Kalteng-1. Pembangkit listrik yang berlokasi di Tumbang Kajuei, Kalimantan Tengah ini memiliki kapasitas 2x100 MW.

Di samping pembangunan pembangkit listrik, baru-baru ini melalui anak usahanya PT DSSA Mas Sejahtera, DSSA pembentukan anak perusahaan baru. Ia bilang, anak perusahaan baru DSSA didirikan untuk mengakomodasi kemungkinan perusahaan untuk melakukan investasi baru. Sayangnya, ia masih sedikit bicara mengenai hal ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .