Progresnya Capai 98,54%, Bendungan Jlantah Ditargetkan Bisa Diresmikan Januari 2025



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (WSKT) tengah mempercepat pengerjaan Bendungan Jlantah di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Proyek ini diharapkan bisa segera digunakan untuk meningkatkan kapasitas tampungan air dan mendukung swasembada pangan di wilayah tersebut.

Pemerintah menargetkan, bendungan tersebut bisa diresmikan pada Januari 2025. Saat ini kemajuan pembangunannya sudah mencapai 98,54%.

Dalam kunjungannya beberapa waktu lalu, Wakil Menteri Pekerjaan Umum Diana Kusumastuti meminta agar pengerjaan bendungan Jlantah bisa dipercepat. Kemudian setelah konstruksi selesai, pengerjaan dilanjutkan dengan penyediaan jaringan irigasi.


"Namun tetap harus memperhatikan aspek kualitas dan keselamatan," pesan Diana, dalam keterangan yang diperoleh, Selasa (24/12).

Baca Juga: Waskita Karya (WSKT) Kebut Proyek Bendungan Bener, Progresnya Sudah 60,26%

Sementara itu, Direktur Operasi II Waskita Karya, Dhetik Ariyanto mengatakan keberadaan Bendungan Jlantah akan mendatangkan manfaat besar, khususnya untuk kepentingan irigasi yang akan mendorong program ketahanan pangan.

"Pemerintah bertekad memastikan produksi pangan nasional supaya mampu memenuhi kebutuhan rakyat tanpa harus impor. Maka keberadaan Bendungan Jlantah, dapat mendorong tujuan tersebut, karena mampu meningkatkan produktivitas pertanian," tutur Dhetik.

Nantinya, bendungan ini dapat mengairi lahan persawahan seluas 1.494 hektar (ha) di Kecamatan Jatiyoso dan Jumapolo. Selama ini sistem pengairan sawah di sekitar Kabupaten Karanganyar hanya mengandalkan tadah hujan.

"Melalui saluran irigasi dari Bendungan Jlantah, ke depannya panen bisa dilakukan sebanyak tiga kali dalam setahun. Tidak lagi bergantung pada musim," imbuhnya.

Kemudian bisa meningkatkan Indeks Pertanaman (IP) dari 172% menjadi 272 % pada lahan seluas 806 ha. IP pada lahan seluas 688 ha pun berpotensi mencapai 272%.

Baca Juga: WSKT Targetkan Bendungan Jragung Selesai Dibangun pada 2025

Bendungan Jlantah ini didesain dengan tinggi 70 meter dari pondasi terdalam dan memiliki panjang 404 meter tersebut memiliki kapasitas tampung sebanyak 10,97 meter kubik (m3). Kemudian air baku yang bisa disuplai mencapai 150 liter per detik (l/dt) untuk Kecamatan Jumapolo, Kecamatan Jumantono, Kecamatan Jatipuro, Kabupaten Karanganyar.

Kemudian Bendungan Jlantah pun mampu mereduksi banjir di persawahan di Desa Bendosari, Kabupaten Sukorharjo, hingga 87 ha.

Sementara terkait upaya mendorong ketahanan energi, Bendungan Jlantah juga berpotensi dikembangkan sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLMTH) sebesar 0,625 Megawatt (Mw). Apalagi lokasinya yang cukup strategis di antara Sungai Jlantah dan Sungai Puru di Desa Tlobo dan Karangsari.

Proyek ini diyakini bisa dikembangkan menjadi kawasan agrowisata. Dengan begitu, dapat membuka semakin banyak kesempatan usaha serta lapangan pekerjaan, sehingga masyarakat di sekitar bendungan semakin sejahtera.

Sebagai informasi, Bendungan ini dikerjakan oleh Kerja Sama Operasional (KSO) Waskita-Adhi. Adapun total nilai kontraknya mencapai Rp1,025 triliun.

Selanjutnya: Rahasia Terbesar Amerika di Area 51, Akankah Terungkap pada 2025?

Menarik Dibaca: Sambut Libur Akhir Tahun, Kampoeng Minangkabau Hadir di Bandung

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Putri Werdiningsih