KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasar properti hingga saat ini masih belum bergairah. Oleh karena itu, pelaku industri properti dan perbankan terus mencoba untuk kembali menggairahkan pasar tahun ini. Salah satunya seperti yang dilakukan oleh konsultan pemasaran properti Projek bekerjasama dengan PT Bank CIMB Niaga Tbk. Keduanya, berkolaborasi menggelar program bertanjuk “YoeK !!! Beli Properti 2019”. Andy K Natanael, Founder PROJEK menjelaskan program “YoeK !!! Beli Properti 2019” ini dibuat untuk membantu menggairahkan industri properti di Indonesia, memberikan solusi dalam hal pembiayaan pembelian properti, dan memberikan kemudahan bagi konsumen di dalam membeli properti.
“Selain itu, program ini bertujuan agar konsumen bisa memperoleh harga properti yang lebih ekonomis, konsumen mendapatkan percepatan persetujuan dalam pembiayaan KPR/KPA, developer mendapatkan sarana dalam menjual produk-produknya, dan broker properti mendapatkan wadah dalam mencari produk, konsumen dan pembiayaan KPR/KPA,” ujar Andy dalam keterangan resminya dikutip Jumat (15/2). Lewat program “YoeK !!! Beli Properti 2019”, Projek dan CIMB Niaga akan memasarkan inventory developer untuk mengejar cash flow, cost of fund dan cost equity ke end user dan investor properti melalui broker properti anggota Asosiasi Real Estate Broker Indonesia (Arebi) dan Master Franchise. Menurut Andy, program tersebut akan membawa banyak keuntungan bagi konsumen. Investor maupun end user bisa mendapatkan suku bunga menarik dari CIMB Niaga, mendapatkan harga termurah karena bisa membeli properti primary dengan harga di bawah secondary, dan harga KPR/KPA lebih murah daripada harga cash. Andy optimistis program ini akan disambut positif, baik oleh developer, broker properti maupun konsumen. “Kami akan bekerjasama dengan banyak developer dan broker properti di seluruh Indonesia. Juga akan melakukan berbagai sosialisasi dan promosi berkaitan dengan program ini.” ujar Andy. Sementara CIMB Niaga berharap bisa mempercepat penyaluran KPR lewat program ini. Tahun ini, bank swasta ini mengincar pertumbuhan KPR hingga akhir tahun 2019 berada dalam kisaran 15-16%. Adapun tahun lalu, mereka mencatatkan pertumbuhan KPR 12%.