"Projek", saatnya menjual properti bergaya "Gojek"



JAKARTA. Hadirnya beragam aplikasi online semakin menawarkan cakupan luas di sektor bisnis, tak terkecuali properti. 

Di sektor properti, misalnya, penggunaan platform online semakin mendapat tempat di kalangan pebisnis properti dan konsumennya. Hal itu karena developer berusaha mencari cara agar semakin mudah menjual produknya, sebaliknya konsumen pun berburu produk dengan cara lebih efisien dan efektif.

Nah, salah satu platform baru di sektor properti adalah Projek, yaitu aplikasi smartphone yang diperuntukkan bagi bagi pengembang yang ingin menjual produk propertinya. Dengan aplikasi mobile berbasis Android dan IOS ini pengembang bukan hanya bisa menjual sendiri produknya, tapi bisa bekerja sama langsung dengan agen properti.


"Ini juga berguna kalau mereka ingin memiliki cakupan bisnis lebih luas di seluruh Indonesia, karena dunia makin terbuka dengan aplikasi internet," ujar Ronny Wuisan, Chief Operating Officer (COO) Projek, kepada Kompas.com, Selasa (22/12).

Diluncurkan 27 November 2015, Projek menyasar produk properti premium. Salah satu member pertamanya adalah Podomoro Golf View Cimanggis.

"Semua kan sudah serba mobile. Mungkin terinspirasi dengan Gojek, tapi jelas platform kita berbeda, karena menyasar produk properti," ujar Ronny.

"Pebisnis properti akan sangat mudah pula memasarkan produknya, terutama kepada para agent yang tersebar di berbagai wilayah dalam waktu yang singkat dan bersamaan," tambahnya.

Pengguna internet

Ronny mengaku, seiring meningkatnya pengguna internet dan maraknya fenomena belanja online, bisnis properti melalui aplikasi semakin potensial. Tak lain, karena pengguna internet pun makin meningkat.

Berdasarkan data Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) demografi pengguna internet di Indonesia saat ini mencapai sedikitnya 73 juta atau sekitar 29% dari total populasi. Dari jumlah pengguna internet itu sekitar 58,4% rata-rata di usia 12 hingga 34 tahun.

Belum lama ini Kompas Tekno merilis hasil riset Vserv, --penyedia platform mobile marketing dan commerce yang melakukan penelitian pada pengguna smartphone di Indonesia, terungkap bahwa persentase terbanyak pengguna smartphone di Indonesia adalah pengguna dengan persona "rakus data".

Sebanyak 20% pengguna smartphone di Indonesia masuk dalam golongan ini.

Konsumsi data yang dilakukan golongan ini mencapai 249 MB per hari. Ini termasuk dari WiFi (109 MB) dan layanan data operator (140 MB). Golongan ini menghabiskan waktu menggunakan ponsel sebanyak 126 menit per hari. Dengan waktu-waktu utama di malam hari (jam 19-22).

Aplikasi favorit mereka, sudah bisa diduga, adalah YouTube. Menyusul kemudian aplikasi browsing UC Browser dan toko aplikasi Google Play yang menyajikan tawaran belanja semakin luas kepada pengguna internet.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Havid Vebri