Promosikan fitur Autopilot, Tesla dituntut di pengadilan Jerman



KONTAN.CO.ID - MUNCHEN.  Fitur Autopilot yang banyak dibahas Tesla akan menjadi subjek gugatan di pengadilan Jerman yang dijadwalkan untuk sidang minggu depan.

Melansir dari Bloomberg, pembuat mobil asal California ini dituntut oleh Center for Protection Against Unfair Competition, sebuah organisasi nirlaba yang didanai oleh perusahaan dan kelompok industri. Dalam tuntutan tersebut Tesla digugat mengenai cara produsen mobil tersebut mempromosikan fitur bantuan pengemudi yang sebagian otomatis.

Dalam gugatan itu, Tesla menjanjikan pelanggan untuk mendapat fitur yang lebih dari sebuah fitur Autopilot. Pengadilan di Munich mengindikasikan selama sidang bulan lalu bahwa tuntutan dari organisasi tersebut memiliki kemungkinan untuk menang di pengadilan.


Baca Juga: Isu kerusakan baterai terpa mobil Tesla S, kini jadi perbincangan

"Kerangka hukum untuk mengatur mengemudi kendaraan otonom dalam kota bahkan belum ada di Jerman," kata Andreas Ottofuelling, seorang pengacara untuk organisasi nirlaba tersebut dikutip dari Bloomberg.

Pabrikan mobil asal Palo Alto ini sebelumnya membuat klaim pada kemampuan Autopilot selama beberapa tahun kedepan. Namun penawaran tersebut sudah dilakukan sejak tahun 2016.

Hingga tahun 2020 ini, Tesla masih memerlukan pengemudi dalam pembuatan sistem Autopilot yang memilki kemungkinan untuk menguasai pasar mobil termasuk di Jerman.

Baca Juga: Elon Musk jadi orang nomor 7 terkaya dunia melewati Warren Buffett

Jika pengadilan memihak organisasi persaingan sehat, Tesla harus menghapus semua klaim terkait Autopilot dari situs webnya.

Tentunya hal tersebut akan menambah satu kendala lagi bagi Tesla yang akan dihadapu untuk pasar Eropa. Peraturan tersebut telah memaksa Tesla untuk membatasi bagaimana fitur Autopilot dapat digunakan.

Sementara itu, CEO Tesla, Elon Musk mengatakan baru-baru ini jika Tesla sudah “sangat dekat" untuk mencapai otonomi Level 5 tahun ini. "Saya tetap yakin bahwa kami akan memiliki fungsionalitas dasar untuk otonomi Level 5 yang akan selesai tahun ini," kata Musk pada pesan video di World Artificial Intelligence Conference di Shanghai.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News