Banyaknya konser musik artis mancanegara tak lepas dari besarnya animo masyarakat Indonesia untuk menonton bintang idolanya. Yang lagi tren saat ini tentu saja artis dan penyanyi dari Korea Selatan. Walaupun memiliki penggemar fanatik yang banyak, kriteria artis yang didatangkan harus jelas supaya tidak merugi.Akhir-akhir ini masyarakat Indonesia banyak disuguhi konser artis luar negeri. Saban bulan, dua sampai empat penyanyi luar negeri manggung di Jakarta. Tak hanya artis bule yang datang, artis Korea Selatan pun ramai-ramai manggung di Jakarta. Mereka ini menyuguhkan aliran musik Korean pop atau K-pop yang lagi digandrungi kalangan remaja. Belasan artis asal Negeri Ginseng ini terus berdatangan dalam setahun terakhir ini. Bahkan, 2PM, salah satu grup vokal asal Korea telah dua kali manggung di Indonesia dalam kurun waktu setahun ini. Sean Sudwikatmono, Managing Director Production, salah satu promotor khusus penyanyi Korea, mengatakan, saat ini tren musik dan drama Korea sedang bagus. Itulah sebabnya sudah dua kali Sean sukses memboyong penyanyi Korea seperti Rain dan Super Junior. Tak hanya promotor lama, booming artis luar negeri itu juga melahirkan banyak promotor baru. Salah satunya adalah Marygops Studio, "Baru 2010, beralih menjadi promotor artis mancanegara," kata Kenny Harjani, Direktur Keuangan Marygops.Berdiri pada 2004, Marygops dulunya hanya membuat film. Walaupun baru, Marygops sudah bisa memboyong Justin Bieber, Akon, Westlife, hingga 2PM. Walau booming, menurut Kenny, animo terhadap artis Korea secara umum belum bisa mengalahkan pamor artis Amerika Serikat atau Eropa. Artis Korea lebih banyak disukai segmen remaja. "Mayoritas konsumen menganggap artis Korea Selatan lebih menarik dari sisi penampilan fisik dan musik," ujar Kenny.Sean sepakat dengan Kenny. Menurutnya, untuk memboyong penyanyi Korea tidak mudah. Sebab, permintaan agensi artis cukup ketat terutama soal keamanan dan penataan panggung, seperti permainan lampu dan sound system. Ia bercerita, ketika mendatangkan Super Junior agak kesusahan mencari lokasi panggung. "Mereka butuh stage cukup besar," kata Sean. Untuk mendatangkan Super Junior, Sean mengaku mendapat bantuan dari Kedutaan Besar Korea Selatan. Kenny mengungkapkan, memulai jadi promotor artis itu tidak mudah. Selain harus memiliki jaringan kuat dengan manajemen artis, artis mancanegara biasanya juga melihat track record promotor. Artis akan melihat promotor itu sudah pernah mendatangkan siapa saja. Marcia Rahardjo, Presiden Direktur PT Indika Cipta Kreasi, menambahkan bahwa selain untuk membayar artis, harga tiket juga disesuaikan dengan kapasitas gedung konser. "Yang penting tiket terjual dan venue penuh," ujar wanita yang pernah mendatangkan Bon Jovi pada 1992 silam ini.Menurutnya, sampai saat ini animo masyarakat untuk menonton konser musik cukup tinggi. Namun, kalau ada konser yang sepi penonton itu pasti karena kondisi keamanan. Kenny menjelaskan, yang harus dilakukan pertama kali saat bernegosiasi dengan artis luar negeri adalah kesesuaian jadwal. Setelah itu baru membicarakan masalah fee atau pembayaran. Ia mengungkapkan, untuk artis luar negeri kisaran fee-nya mulai dari US$ 100.000 hingga di atas US$ 500.000 sekali tampil. "Tergantung skala ketenaran si artis," katanya. Harga biasanya akan lebih murah bila artis memang lagi melakukan program konser keliling atau tur. Saat tur harga sudah disesuaikan dengan pasaran, sehingga harga tiket di Singapura, Malaysia, dan Filipina tidak jauh berbeda. Kenny membutuhkan waktu empat bulan hingga enam bulan untuk mendatangkan artis luar negeri. Balik modal akan tercapai apabila tiket terjual minimal 70% dari total. Hal tak kalah pentingnya, sebelum memilih artis mancanegara, promotor juga perlu survei lebih dahulu. Seperti diungkapkan Adrie Subono, promotor Java Musikindo. Sebab, sekali promotor mendatangkan artis yang salah atau tidak disukai masyarakat, kemungkinan besar promotor akan merugi. Beberapa kriteria yang bisa dipakai untuk mendatangkan artis mancanegara, antara lain, apakah artis itu sedang ramai dibicarakan masyarakat atau lagunya sedang hit diputar di radio. Selain itu, penampilan ataupun promosi album baru juga menjadi kriteria. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Promotor artis: Kriteria artis yang didatangkan harus jelas supaya tidak merugi
Banyaknya konser musik artis mancanegara tak lepas dari besarnya animo masyarakat Indonesia untuk menonton bintang idolanya. Yang lagi tren saat ini tentu saja artis dan penyanyi dari Korea Selatan. Walaupun memiliki penggemar fanatik yang banyak, kriteria artis yang didatangkan harus jelas supaya tidak merugi.Akhir-akhir ini masyarakat Indonesia banyak disuguhi konser artis luar negeri. Saban bulan, dua sampai empat penyanyi luar negeri manggung di Jakarta. Tak hanya artis bule yang datang, artis Korea Selatan pun ramai-ramai manggung di Jakarta. Mereka ini menyuguhkan aliran musik Korean pop atau K-pop yang lagi digandrungi kalangan remaja. Belasan artis asal Negeri Ginseng ini terus berdatangan dalam setahun terakhir ini. Bahkan, 2PM, salah satu grup vokal asal Korea telah dua kali manggung di Indonesia dalam kurun waktu setahun ini. Sean Sudwikatmono, Managing Director Production, salah satu promotor khusus penyanyi Korea, mengatakan, saat ini tren musik dan drama Korea sedang bagus. Itulah sebabnya sudah dua kali Sean sukses memboyong penyanyi Korea seperti Rain dan Super Junior. Tak hanya promotor lama, booming artis luar negeri itu juga melahirkan banyak promotor baru. Salah satunya adalah Marygops Studio, "Baru 2010, beralih menjadi promotor artis mancanegara," kata Kenny Harjani, Direktur Keuangan Marygops.Berdiri pada 2004, Marygops dulunya hanya membuat film. Walaupun baru, Marygops sudah bisa memboyong Justin Bieber, Akon, Westlife, hingga 2PM. Walau booming, menurut Kenny, animo terhadap artis Korea secara umum belum bisa mengalahkan pamor artis Amerika Serikat atau Eropa. Artis Korea lebih banyak disukai segmen remaja. "Mayoritas konsumen menganggap artis Korea Selatan lebih menarik dari sisi penampilan fisik dan musik," ujar Kenny.Sean sepakat dengan Kenny. Menurutnya, untuk memboyong penyanyi Korea tidak mudah. Sebab, permintaan agensi artis cukup ketat terutama soal keamanan dan penataan panggung, seperti permainan lampu dan sound system. Ia bercerita, ketika mendatangkan Super Junior agak kesusahan mencari lokasi panggung. "Mereka butuh stage cukup besar," kata Sean. Untuk mendatangkan Super Junior, Sean mengaku mendapat bantuan dari Kedutaan Besar Korea Selatan. Kenny mengungkapkan, memulai jadi promotor artis itu tidak mudah. Selain harus memiliki jaringan kuat dengan manajemen artis, artis mancanegara biasanya juga melihat track record promotor. Artis akan melihat promotor itu sudah pernah mendatangkan siapa saja. Marcia Rahardjo, Presiden Direktur PT Indika Cipta Kreasi, menambahkan bahwa selain untuk membayar artis, harga tiket juga disesuaikan dengan kapasitas gedung konser. "Yang penting tiket terjual dan venue penuh," ujar wanita yang pernah mendatangkan Bon Jovi pada 1992 silam ini.Menurutnya, sampai saat ini animo masyarakat untuk menonton konser musik cukup tinggi. Namun, kalau ada konser yang sepi penonton itu pasti karena kondisi keamanan. Kenny menjelaskan, yang harus dilakukan pertama kali saat bernegosiasi dengan artis luar negeri adalah kesesuaian jadwal. Setelah itu baru membicarakan masalah fee atau pembayaran. Ia mengungkapkan, untuk artis luar negeri kisaran fee-nya mulai dari US$ 100.000 hingga di atas US$ 500.000 sekali tampil. "Tergantung skala ketenaran si artis," katanya. Harga biasanya akan lebih murah bila artis memang lagi melakukan program konser keliling atau tur. Saat tur harga sudah disesuaikan dengan pasaran, sehingga harga tiket di Singapura, Malaysia, dan Filipina tidak jauh berbeda. Kenny membutuhkan waktu empat bulan hingga enam bulan untuk mendatangkan artis luar negeri. Balik modal akan tercapai apabila tiket terjual minimal 70% dari total. Hal tak kalah pentingnya, sebelum memilih artis mancanegara, promotor juga perlu survei lebih dahulu. Seperti diungkapkan Adrie Subono, promotor Java Musikindo. Sebab, sekali promotor mendatangkan artis yang salah atau tidak disukai masyarakat, kemungkinan besar promotor akan merugi. Beberapa kriteria yang bisa dipakai untuk mendatangkan artis mancanegara, antara lain, apakah artis itu sedang ramai dibicarakan masyarakat atau lagunya sedang hit diputar di radio. Selain itu, penampilan ataupun promosi album baru juga menjadi kriteria. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News