JAKARTA. Pengembang properti diminta bertanggung jawab membangun rumah susun untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR), jika usulan mereka tentang kepemilikan properti asing disetujui pemerintah. Jika keran properti asing itu dibuka lebar, harga properti bisa naik berlipat-lipat sehingga membayangi penyediaan hunian bagi rakyat bawah. Hal ini disampaikan oleh, Direkrut Indonesia Property Watch (IPW) Ali Tranghanda di Jakarta, Selasa (5/6). Ia bilang, saat ini pengembang mulai membahas kepemilikan asing. Terlebih lagi, mereka telah mendapat dukungan dari Menteri Perumahan Rakyat (Menpera), Djan Faridz, yang mendukung kepemilikan asing di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Batam.
Properti asing dibuka asal pengembang bangun rusun
JAKARTA. Pengembang properti diminta bertanggung jawab membangun rumah susun untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR), jika usulan mereka tentang kepemilikan properti asing disetujui pemerintah. Jika keran properti asing itu dibuka lebar, harga properti bisa naik berlipat-lipat sehingga membayangi penyediaan hunian bagi rakyat bawah. Hal ini disampaikan oleh, Direkrut Indonesia Property Watch (IPW) Ali Tranghanda di Jakarta, Selasa (5/6). Ia bilang, saat ini pengembang mulai membahas kepemilikan asing. Terlebih lagi, mereka telah mendapat dukungan dari Menteri Perumahan Rakyat (Menpera), Djan Faridz, yang mendukung kepemilikan asing di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Batam.