Properti Business Loft Laris Manis di Kawasan Serpong



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasar properti komersial di wilayah Serpong mengalami perkembangan pesat dalam beberapa tahun terakhir. Hal ini didukung oleh kehadiran infrastruktur yang memadai, seperti tol, transportasi publik, dan fasilitas umum. 

Dengan pertumbuhan perumahan, pusat perbelanjaan, dan fasilitas hiburan di sekitar Serpong, kebutuhan ruang usaha yang strategis juga meningkat.  Belakangan, tren properti komersial business loft semakin populer di kalangan pebisnis dan investor yang mengincar ruang usaha fleksibel di wilayah ini.

Business loft merupakan kombinasi antara ruang kantor, tempat usaha, dan kadang-kadang hunian dalam satu unit, yang dirancang untuk memaksimalkan penggunaan ruang dan efisiensi. Properti jenis ini biasanya terdiri dari beberapa lantai, di mana lantai dasar sering dijadikan area usaha atau ritel, sementara lantai atas berfungsi sebagai kantor.


Paramount Land, salah satu pengembang di kawasan Serpong yang sukses mengembangkan Business loft.  Produk yang ditawarkan perusahaan ini tercatat laris manis di pasaran lantaran lokasinya strategis dan koncep yang diusung menarik. 

Pengembang ini menghadirkan Maggiore Business Loft sebanyak 22 unit di kawasan Gading Serpong. Produk ini dirilis pada Februari 2023 dan rampung dibangun pada Oktober 2024. Total unit yang sudah terjual ada 20 unit dan sudah mulai serah terima sejak Oktober lalu.

“Ruang komersial business loft memiliki potensi berkembang di daerah permukiman, terutama kawasan Gading Serpong.  Ada sejumlah perusahaan yang memiliki kantor pusat di Jakarta, namun juga memiliki kantor cabang atau satelit yang menempati business loft di kawasan Serpong untuk menggarap pasar di wilayah barat Jakarta,” kata Direktur Eksekutif Sales & Marketing Paramount Land Chrissandy Dave saat ditemui Kontan.co.id, belum lama ini. 

Baca Juga: Kinerja Emiten Properti Tumbuh di Kuartal III 2024, Simak Rekomendasi Sahamnya

Ia menjabarkan, Maggiore Business Loft dikembangkan di atas lahan seluas 3,3 hektare (ha). Unit yang ditawarkan multi dari tiga lantai hingga lima lantai di tambang satu basement. Busnies Loft ini dibanderol dengan harga Rp 22 miliar -Rp 30 miliar per unit. 

Dave mengungkapkan, pembeli unit di Maggiore Business Loft umumnya end user pemilik bisnis yang naik kelas yang sebelumnya berbisnis di ruko maupun juga perusahaan besar yang mencari kantor cabang kelas premium untuk menjada brand image mereka.

Ia bilang, para pembeli merupakan perusahaan besar untuk menjadikan business loft tersebut sebagai kantor cabang, lalu  F&B yang ingin di lantai bawahnya untuk tempat kopi namun lantai atasnya showroom alat kopi. 

Selain itu, ada juga pembeli yang bertujuan ingin menyewakannya unit. Mereka berencana menyewakan  Rp 500 juta per tahun diikat selama 3 tahun.

Raup Marketing Sales Rp 500 Miliar

Paramount Land menggandeng PT Total Bangun Persada Tbk sebagai main kontraktor Maggiore Business Loft. Pembangunannya hanya memakan waktu 24 bulan dari 36 bulan target awal. Dave menyebut, pihaknya telah meraup marketing sales sekitar Rp 500 miliar  dari produk ini. 

Direktur Eksekutif Planning & Design Paramount Land Henry Napitupulu menuturkan business loft memiliki fasad dan interiornya memiliki void yang menerus dari lantai bawah hingga celing menghasilkan banyak cahaya alami dan sirkulasi udara.

Business loft pertama di Gading Serpong ini berada di kawasan terintegrasi seluas 18 hektare dengan Maggiore Junction yang merupakan mixed commercial center dan Maggiore Grande dan Maggiore Square yang merupakan ruko berkonsep alfresco dengan 2 hingga 3 lantai. 

“Shophouse juga sudah kami serah terima, ini menjadi sebuah district dimana ada ruko area F&B, supermarket dan juga business loft. Integrasi untuk meningkatkan value kawasan Maggiore sehingga terlihat sebagai pusat bisnis,” imbuhnya

Baca Juga: Pantai Indah Kapuk Dua (PANI) Raih Marketing Sales Rp 4,7 Triliun per September 2024

Henry mengklaim, permintaan area komersial di Gading Serpong sangat besar dimana selalu habis terjual seperti Maggiore Junction, Maggiore Grande dan Maggiore Square. 

Paramount juga kini mengembangkan Maggiore Signature yang merupakan area komersial menyatu dengan alam dengan konsep semi-open space. Kawasan ini berhadapan langsung dengan ruang terbuka hijau seluas 2,3 ha.

Ke depan, Paramount akan kembali membangun business loft dan area komersial lain di kawasan Gading Serpong karena terdapat beberapa potensi lokasi untuk area komersial tersebut. Namun demikian, pihaknya enggan membeberkan lebih lanjut waktu pengembangan business loft tersebut. 

Menurutnya, captive market di Gading Serpong sudah terbentuk sehingga calon pebisnis dapat tinggal mencari jenis bisnis yang cocok dikembangkan. Kawasan ini juga dikelilingi oleh lebih dari 40 klaster hunian yang telah terhuni, tenant komersial yang sudah ramai, dan dilintasi oleh lebih dari 6.500 kendaraan setiap jam.

Dalam pengembangan kawasan komersial, perusahaan memetakan perencanaan 5 hingga 10 tahun ke depan untuk longterm sustainable business, membangun captive market, dan mengembangkan konsep komersial yang tepat. “Adapun hingga kini pengembangan Paramount Gading Serpong sebesar 70% berbentuk area komersial dan 30% hunian rumah tapak. “ pungkasnya.

Selanjutnya: Pemerintah Catat Kepemilikan SBN Didominasi Investor Domestik

Menarik Dibaca: Makan Buah Apa agar Kolesterol Cepat Turun? Ini Dia Daftarnya!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dina Hutauruk