JAKARTA. Tantangan bisnis dan industri properti pada 2015 mendatang akan semakin berat. Beratnya tantangan itu terutama akan terjadi pada semester pertama dibandingkan semester berikutnya. CEO Leads Property Indonesia, Hendra Hartono, mengemukakan pendapat itu terkait prospek bisnis dan industri properti Indonesia kepada Kompas.com, Senin (24/11/2014). Menurut dia, beratnya tantangan tersebut disebabkan oleh kondisi pasar yang masih menunggu penyesuaian harga pasca-kenaikan bahan bakar minyak (BBM). Pertumbuhan pasar properti diperkitakan mencapai angka moderat 10 persen hingga 15 persen. "Seperti biasanya, kenaikan harga BBM akan memicu kenaikan harga lainnya, termasuk penyesuaian harga properti. Tapi, mengingat harga properti sudah tinggi, seharusnya kenaikan harga tidak melonjak drastis," ujar Hendra, Senin (24/11/2014).
Properti hadapi penyesuaian harga BBM di 2015
JAKARTA. Tantangan bisnis dan industri properti pada 2015 mendatang akan semakin berat. Beratnya tantangan itu terutama akan terjadi pada semester pertama dibandingkan semester berikutnya. CEO Leads Property Indonesia, Hendra Hartono, mengemukakan pendapat itu terkait prospek bisnis dan industri properti Indonesia kepada Kompas.com, Senin (24/11/2014). Menurut dia, beratnya tantangan tersebut disebabkan oleh kondisi pasar yang masih menunggu penyesuaian harga pasca-kenaikan bahan bakar minyak (BBM). Pertumbuhan pasar properti diperkitakan mencapai angka moderat 10 persen hingga 15 persen. "Seperti biasanya, kenaikan harga BBM akan memicu kenaikan harga lainnya, termasuk penyesuaian harga properti. Tapi, mengingat harga properti sudah tinggi, seharusnya kenaikan harga tidak melonjak drastis," ujar Hendra, Senin (24/11/2014).