Properti jadi portofolio favorit orang kaya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wealth Management Standards Board Indonesia (WMSBI) mencatat pertumbuhan populasi dan aset orang kaya di Indonesia tumbuh signifikan.

Dewi Wiranti Presiden Direktur PT PBS Indonesia Sejahtera mengatakan definisi orang kaya secara internasional adalah mereka yang memiliki dana likuid minimal US$ 1 juta.

Kini, jumlah orang kaya di Indonesia hanya 1% dari populasi Indonesia, yaitu sekitar 2,5 juta orang. Dewi menyebutkan di 2015 pertumbuhan orang kaya mencapai 2,5%. 


Selanjutnya, di 2016 pertumbuhan orang kaya naik signifikan mencapai 13,7%. Sedangkan, aset kekayaan orang kaya juga tumbuh 14,3% diperiode yang sama. "Pertumbuhan aset orang kaya di Indonesia tertinggi dibanding Malaysia hanya 3,6%, Thailand 13,3% dan Singapura 6,6%," kata Dewi dalam acara peluncuran Dual Certification Program yang digelar WMSBI Kamis (5/4).

Dewi mengatakan orang kaya di Indonesia secara umum menaruh dana paling besar pada portofolionya dalam bentuk properti. "Properti dipilih karena keuntungannya bisa menggulung," kata Dewi.

Portofolio kedua yang dipilih adalah menaruh aset kekayaan pada bisnisnya sendiri. Maklum, orang kaya biasanya memiliki jabatan sebagai bisnis owner

Setelah itu, portofolio ketiga pilihan mereka jatuh pada fx treasury atau valas. "Rata-rata orang kaya menyekolahkan anaknya di luar negeri sehinga mereka rata-rata transaksi dengan valas," kata Dewi.

Keempat, portofolio yang dipilih orang kaya adalah asuransi. Semakin kaya seseorang maka mereka ingin melindungi diri sebaik mungkin melalui asuransi. "Teorinya tiap kali peta kekayaan dan umur bertambah harusnya mereka beli polis untuk menutup gap cover protection, makanya jangan kaget kalau orang kaya bisa memiliki 50 polis," kata Dewi.

Baru setelah keempat portofolio diatas terpenuhi dengan baik, para orang kaya membeli produk investasi dari yang paling diminati adalah saham, reksadana, instrumen investasi pendapatan tetap dan instrumen investasi lainnya.

Omar S. Anwar Dewan Pembina WMSBI dan Ketua Ikatan Bankir Indonesia (IBI) mengatakan dana kelolaan wealth management di Indonesia rata-rata mencapai Rp 5.000 triliun. 

Dana kelolaan tersebut berasal dari 60% nasabah perseorangan dan 40% berasal dari institusi baik perusahaan maupun perbankan. Omar mengatakan produk yang populer dari industri perbankan yang dimiliki para orang kaya yang pertama adalah deposito dan selanjutnya tabungan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi