JAKARTA. Kawasan Jonggol masih butuh waktu untuk bisa menarik minat investor properti. Predikat sebagai daerah bakal calon ibukota negara di era Orde Baru ini belum mampu mengangkat citra ddaerah yang berada di sekitar Taman Buah Mekarsari ini. Menurut Hasan Pamudji, Manajer Senior Riset broker properti Knight Frank, daerah Jonggol memang sempat santer terdengar yang digadang-gadang menjadi ibukota masa depan Indonesia. Faktor inilah yang membuat beberapa pengembang bercokol di sana. Salah satunya adalah Grup Ciputra lewat proyek Citra Indah.Sayang, perkembangan properti di Jonggol tak ditopang infrastruktur memadai. "Ini masalah krusial wilayah ini, jalannya jelek," katanya kepada KONTAN. Kalaupun ada investor yang berminat berinvestasi di wilayah ini, sifatnya harus jangka panjang atau long term. Soalnya, ada rencana pembangunan ruas jalan tol yang melewati wilayah Jonggol, seperti Cimanggis–Cibitung. Namun proyek ini masih proses tender dan peminatnya minim lantaran mahal.
Properti Jonggol tunggu efek jalan tol
JAKARTA. Kawasan Jonggol masih butuh waktu untuk bisa menarik minat investor properti. Predikat sebagai daerah bakal calon ibukota negara di era Orde Baru ini belum mampu mengangkat citra ddaerah yang berada di sekitar Taman Buah Mekarsari ini. Menurut Hasan Pamudji, Manajer Senior Riset broker properti Knight Frank, daerah Jonggol memang sempat santer terdengar yang digadang-gadang menjadi ibukota masa depan Indonesia. Faktor inilah yang membuat beberapa pengembang bercokol di sana. Salah satunya adalah Grup Ciputra lewat proyek Citra Indah.Sayang, perkembangan properti di Jonggol tak ditopang infrastruktur memadai. "Ini masalah krusial wilayah ini, jalannya jelek," katanya kepada KONTAN. Kalaupun ada investor yang berminat berinvestasi di wilayah ini, sifatnya harus jangka panjang atau long term. Soalnya, ada rencana pembangunan ruas jalan tol yang melewati wilayah Jonggol, seperti Cimanggis–Cibitung. Namun proyek ini masih proses tender dan peminatnya minim lantaran mahal.