JAKARTA. Industri keramik terus berharap sektor properti dapat menggeliat pada semester II-2017. Pasalnya, penjualan keramik sangat bergantung dengan pertumbuhan sektor properti. "Properti juga belum recover, jadi otomatis permintaan juga masih belum recover," ujar Verawaty Trisno Hadijanto Sekretaris Perusahaan PT Keramika Indonesia Assosiasi Tbk (KIAS) kepada KONTAN, Minggu (16/7). Untuk itu, guna mengantisipasi minimnya permintaan produk keramik, saat ini KIAS akan melakukan efisiensi. Terutama efisiensi dalam hal energi. Pasalnya, energi gas, menjadi salah satu cost terbesar dalam produksi keramik. Sayangnya, Verawaty tidak menjelaskan berapa besar efisiensi yang ingin dicapai, dan dampaknya pada kinerja.
Properti lesu, KIAS efisiensi biaya energi
JAKARTA. Industri keramik terus berharap sektor properti dapat menggeliat pada semester II-2017. Pasalnya, penjualan keramik sangat bergantung dengan pertumbuhan sektor properti. "Properti juga belum recover, jadi otomatis permintaan juga masih belum recover," ujar Verawaty Trisno Hadijanto Sekretaris Perusahaan PT Keramika Indonesia Assosiasi Tbk (KIAS) kepada KONTAN, Minggu (16/7). Untuk itu, guna mengantisipasi minimnya permintaan produk keramik, saat ini KIAS akan melakukan efisiensi. Terutama efisiensi dalam hal energi. Pasalnya, energi gas, menjadi salah satu cost terbesar dalam produksi keramik. Sayangnya, Verawaty tidak menjelaskan berapa besar efisiensi yang ingin dicapai, dan dampaknya pada kinerja.