JAKARTA. Secara kasat mata, suplai pusat perbelanjaan di kawasan Jakarta dan sekitarnya memang banyak. Hal ini berpotensi membuat bisnis di jenis properti itu bakal mengalami kejenuhan. Sebagai salah satu pengembang yang memiliki properti pusat perbelanjaan, PT Summarecon Agung Tbk paham jika fenomena tersebut bisa terjadi. Semakin banyak suplai pusat perbelanjaan yang menawarkan konsep properti hampir sejenis membuat kunjungan konsumen menjadi terbatas. "Makanya, kami perlu membedakan konsep yang benar-benar fresh dan strategi marketing yang berbeda sehingga bisa tetap menarik pengunjung," jelas Michael Yong, Corporate Secretary Summarecon kepada KONTAN, (9/9.
Properti sektor perbelanjaan dekati titik jenuh
JAKARTA. Secara kasat mata, suplai pusat perbelanjaan di kawasan Jakarta dan sekitarnya memang banyak. Hal ini berpotensi membuat bisnis di jenis properti itu bakal mengalami kejenuhan. Sebagai salah satu pengembang yang memiliki properti pusat perbelanjaan, PT Summarecon Agung Tbk paham jika fenomena tersebut bisa terjadi. Semakin banyak suplai pusat perbelanjaan yang menawarkan konsep properti hampir sejenis membuat kunjungan konsumen menjadi terbatas. "Makanya, kami perlu membedakan konsep yang benar-benar fresh dan strategi marketing yang berbeda sehingga bisa tetap menarik pengunjung," jelas Michael Yong, Corporate Secretary Summarecon kepada KONTAN, (9/9.