JAKARTA. Pemerintah memutuskan menolak proposal kereta cepat Jakarta-Bandung yang diajukan oleh Jepang dan China. Hal tersebut disampaikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution. Menurut Darmin, secara teknis kecepatan kereta cepat yang ditawarkan investor yakni sebesar 350 kilometer (km) per jam belum sesuai dengan jarak yang ditempuh Jakarta-Bandung sebesar 150 km. Pasalnya kereta juga nantinya akan melintasi lima hingga delapan stasiun. Dengan memperhitungkan waktu transit tersebut, maka kecepatan maksimal kereta hanya sampai 250 km per jam. "Oleh karena itu maka putusan presiden adalah kalau begitu jangan kereta api cepat, cukup kereta api dengan kecepatan menengah yang kecepatannya hanya 200-250 km per jam," kata Darmin, Kamis (3/9) malam tadi.
Proposal kereta cepat Jepang dan China ditolak
JAKARTA. Pemerintah memutuskan menolak proposal kereta cepat Jakarta-Bandung yang diajukan oleh Jepang dan China. Hal tersebut disampaikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution. Menurut Darmin, secara teknis kecepatan kereta cepat yang ditawarkan investor yakni sebesar 350 kilometer (km) per jam belum sesuai dengan jarak yang ditempuh Jakarta-Bandung sebesar 150 km. Pasalnya kereta juga nantinya akan melintasi lima hingga delapan stasiun. Dengan memperhitungkan waktu transit tersebut, maka kecepatan maksimal kereta hanya sampai 250 km per jam. "Oleh karena itu maka putusan presiden adalah kalau begitu jangan kereta api cepat, cukup kereta api dengan kecepatan menengah yang kecepatannya hanya 200-250 km per jam," kata Darmin, Kamis (3/9) malam tadi.