JAKARTA. Distributor jam Casio di Indonesia, PT Kasindo Graha Kencana, yang dalam proses Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU), diminta merevisi proposal perdamaian. Para kreditur menilai masih ada beberapa klausul yang tidak sesuai keinginan kreditur. Dalam rapat kreditur lanjutan pada Rabu (13/5), salah satu pengurus PKPU Kasindo, Nuzul Hakim mengatakan, para kreditur meminta penjelasan bagaimana kontrak perusahaan dengan Casio dari Jepang, apakah masih berlangsung. Kepastian ini demi melihat apakah perusahaan ini masih menjadi pemegang distributor resmi Casio Computer Co Ltd Japan di Indonesia. Selain apakah Kasindo masih bisa membayar seluruh utangnya. "Keberatan lainnya, cicilan pembayarannya delapan tahun," kata Nuzul, kepada KONTAN, Rabu (13/5). Sementara itu, kuasa hukum Kasindo, Turman Panggabean menjelaskan, kontrak kedua pihak tersebut secara otomatis diperpanjang pada bulan April di setiap tahunnya. "Nah, pada tahun ini perusahaan masih belum tahu, tapi selama ini kami masih bisa belanja untuk berbagai keperluan di Jepang," terangnya.
Proposal perdamaian Kasindo ditolak
JAKARTA. Distributor jam Casio di Indonesia, PT Kasindo Graha Kencana, yang dalam proses Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU), diminta merevisi proposal perdamaian. Para kreditur menilai masih ada beberapa klausul yang tidak sesuai keinginan kreditur. Dalam rapat kreditur lanjutan pada Rabu (13/5), salah satu pengurus PKPU Kasindo, Nuzul Hakim mengatakan, para kreditur meminta penjelasan bagaimana kontrak perusahaan dengan Casio dari Jepang, apakah masih berlangsung. Kepastian ini demi melihat apakah perusahaan ini masih menjadi pemegang distributor resmi Casio Computer Co Ltd Japan di Indonesia. Selain apakah Kasindo masih bisa membayar seluruh utangnya. "Keberatan lainnya, cicilan pembayarannya delapan tahun," kata Nuzul, kepada KONTAN, Rabu (13/5). Sementara itu, kuasa hukum Kasindo, Turman Panggabean menjelaskan, kontrak kedua pihak tersebut secara otomatis diperpanjang pada bulan April di setiap tahunnya. "Nah, pada tahun ini perusahaan masih belum tahu, tapi selama ini kami masih bisa belanja untuk berbagai keperluan di Jepang," terangnya.