ProSafe, prediksi risiko kehamilan dari Prodia



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Prodia Widyahusada Tbk meluncurkan tes baru yang diberi nama ProSafe. Ini merupakan salah satu tes pemeriksaan unggulan untuk mendeteksi kelainan kromosom pada janin dengan menggunakan sampel darah ibu hamil.

Kelainan kromosom pada janin tersebut dapat dideteksi sejak bayi masih berada di dalam kandungan. Kelainan kromosom yang paling sering terjadi seperti Down Syndrome, Patau Syndrome, Edward Syndrome, Klinifelter Syndrome, dan Turner Syndrome dapat dideteksi dengan ProSafe besutan Prodia ini. 

Direktur Utama Prodia, Dewi Muliaty menegaskan, peluncuran ProSafe sejalan dengan visi Prodia menuju next generation healthcare provider. “Kami akan terus melengkapi tes pemeriksaan yang ada di Prodia agar dapat memenuhi kebutuhan pelanggan yang semakin meningkat serta terus mengedepankan competitive advantages yang dimiliki Prodia,” tegas Dewi, Senin (6/11).


Berdasarkan estimasi World Health Organization (WHO), terdapat 1 kejadian Down Syndrome per 1.000 kelahiran hingga 1 kejadian per 1.100 kelahiran di seluruh dunia. Setiap tahun, sekitar 3.000 hingga 5.000 anak lahir dengan kondisi ini.

 Direktur Pemasaran Prodia, Indriyanti Rafi Sukmawati mengatakan, ProSafe dikerjakan dengan menggunakan teknologi terbaru Next Generation Sequencing (NGS) dari Illumina, San Diego, Amerika Serikat. "Hal yang paling menguntungkan adalah ProSafe tetap dapat memberikan akurasi hasil yang baik pada kehamilan kembar," jelas Indriyanti.

Lebih lanjut, Indriyanti mengatakan, ProSafe sudah dapat dilakukan sejak usia kehamilan 10 minggu. Di negara yang sudah berkembang, pemeriksaan NIPT telah menjadi mandatori bagi semua wanita hamil tanpa membedakan usia. 

Prodia kini telah melayani pemeriksaan ProSafe untuk kota Bandung, Denpasar, Batam, Jakarta dan sekitarnya. Direncanakan pada awal tahun 2018, seluruh cabang Prodia dapat melayani tes pemeriksaan ProSafe kepada pelanggan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Rizki Caturini