JAKARTA. Proses akuisisi RHB Capital terhadap PT Bank Mestika Dharma berjalan tersendat. Bahkan, sumber KONTAN mengabarkan, proses akuisisi tersebut terancam batal.

Hingga saat ini, bank asal Malaysia itu belum mendapatkan izin dari Bank Indonesia (BI). "Lihat saja prosesnya. BI sudah mulai mempersulit asing masuk ke Indonesia," bisik sumber KONTAN, Selasa (13/7).

Saat dikonfirmasi, Wakil Direktur Utama Bank Mestika Hendra Halim menegaskan, RHB Capital serius dengan rencana akuisisi. Semula, RHB dan Bank Mestika menargetkan akuisisi tersebut bisa tuntas pada akhir kuartal I-2010. Bahkan, RHB Capital optimistis bisa mencatatkan saham Bank Mestika di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada kuartal III-2010.

Solidaritas, Driver Gojek Bagi-bagi Makanan GoFood Gratis ke Warga Senen-Kwitang

Meskipun prosesnya berjalan agak lama, Hendra meyakinkan, RHB Capital akan memenuhi janjinya. "Saat ini, RHB masih dalam proses pemenuhan syarat kelengkapan dokumen-dokumen," tutur Hendra.

Direktur Perizinan dan Informasi Perbankan BI Joni Swastanto menyatakan, rencana RHB mengakuisisi Bank Mestika tidak batal. Namun, "Saya belum menerima kelengkapan dokumen akuisisi," kata Joni, Selasa (13/7).

Gatot Sugiono, Pimpinan BI Wilayah Medan - Nanggroe Aceh Darussalam (NAD), mengatakan BI belum memberikan izin kepada RHB Capital untuk mengakuisisi Bank Mestika. Pasalnya, RHB Capital belum memberikan keterangan mengenai pemegang saham utamanya alias ultimate shareholder. "Proses akuisisi masih berlanjut," ujar Gatot.

Sekadar mengingatkan, RHB Capital menyiapkan dana sekitar Rp 3,3 triliun untuk membeli Bank Mestika. Menurut rencana, RHB Capital akan membawa Bank Mestika ekspansi ke sektor bisnis syariah dan masuk ke kredit usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). RHB Capital juga berniat memaksimalkan layanan internet banking bank yang berkantor pusat di Medan ini.

Sampai akhir Mei 2010, Bank Mestika menyalurkan kredit sekitar Rp 3,89 miliar dan mengumpulkan dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp 4,21 miliar. Nilai aset Bank Mestika mencapai Rp 5,57 triliun. Per Maret 2010, bank ini mencatat pendapatan Rp 93,74 miliar dan laba bersih Rp 40,83 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News