Proses IPO sudah sampai OJK, siapa menanti saham perdana Widodo Makmur Unggas?



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rencana IPO alias penawaran umum saham perdana (initial public offering) PT Widodo Makmur Unggas hampir rampung.

Perusahaan ternak ini memasang target bisa IPO sekaligus sahamnya mulai diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) bisa sebelum tahun ini berakhir.

Ali Masadi, Chief Executive Officer (CEO) Widodo Makmur Unggas menjelaskan, dokumen terkait IPO saat ini sudah sampai ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK).


"Dokumen IPO sedang dalam proses verifikasi oleh OJK," ujarnya kepada Kontan.co.id, Selasa (13/10).

Setelah ini, rangkaian proses IPO Widodo Makmur Unggah akan lanjut ke tahapan penetapan harga alias pricing.

"Kami targetkan pricing IPO rampung pekan ketiga atau akhir bulan depan," imbuhnya.

Baca Juga: Pekan ini, dua obligasi dan dua sukuk ijarah tercatat di bursa

Jika seluruh proses IPO Widodo Makmur Unggas lancar, hajatan di bursa saham dengan nilai IPO digadang-gadang memecahkan rekor tahun ini bakal masuk ke tahapan paling akhir, yaitu penawaran saham perdana kepada publik pada bulan berikutnya.

Asal tahu saja, Widodo Makmur Unggas menggunakan buku Juni sebagai dasar IPO tersebut. 

Widodo Makmur menggunakan tiga penjamin emisi (underwriter). Ketiganya adalah, Danareksa Sekuritas, CIMB Sekuritas dan Samuel Sekuritas.

Supaya memiliki fundamental yang lebih solid, Widodo Makmur Unggas membangun pabrik pakan ayam di atas lahan seluas 12,7 hektare (ha) di Ngawi, Jawa Timur.  Pembangunan pabrik tersebut sudah dimulai pada 19 Agustus 2020.

Pabrik ini ditujukan untuk memastikan pemenuhan kebutuhan pakan unggas Widodo Makmur Unggas terjaga kualitas dan konsistensinya. Widodo Makmur juga menggandeng Fuji Electric Group asal Jepang dengan nilai proyek capai Rp 650 miliar.

Widodo Makmur Unggas merupakan anak perusahaan Widodo Makmur Perkasa yang bergerak di bidang peternakan ayam terintegrasi vertikal. Ali mengatakan, saat ini pihaknya memiliki beberapa lokasi peternakan dan fasilitas lain yang tersebar di Pulau Jawa.

Baca Juga: Wamen BUMN: Jika semua BUMN IPO, Indonesia akan punya SWF sebesar US$ 480 miliar

Divisi bisnis Widodo Makmur Unggas meliputi pakan, peternakan, penetasan, serta rumah potong ayam. Divisi hatchery menerapkan good manufacturing practice sehingga menghasilkan produk day old chick (DOC) yang berkualitas.

Sementara itu, divisi peternakan yang dilakukan di beberapa lokasi commercial farm, dengan menerapkan good farming practice. Divisi usaha slaughter house atau rumah potong ayam dikelola dengan menerapkan sistem good manufacturing practice.

"Rumah potong ayam kami akan menjadi rumah potong ayam terbesar di Indonesia," pungkas Ali.

Selanjutnya: Ingin jadi penyedia pangan hewani terbesar, Widodo Makmur Unggas sinergikan bisnis

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Hasbi Maulana