KONTAN.CO.ID - Urin merupakan salah satu bentuk dari zat sisa metabolisme tubuh yang dibuang melalui ginjal. Zat yang sudah tidak dibutuhkan tubuh tersebut kemudian masuk ke dalam organ ginjal yang nantinya dibuang dalam bentuk urine. Bersumber dari Modul Biologi Kelas 11 Kemendikbud Ristek, proses pembentukan urine secara berurutan adalah filtrasi (penyaringan), reabsorpsi (penyerapan kembali), dan augmentasi (pengeluaran).
Filtrasi atau penyaringan
Proses filtrasi ini terjadi pada bagian glumerulus dan kapsula Bowman. Darah akan masuk dari arteriol aferen ke glomerulus. Pada saat itu tekanan darah akan meningkat. Hal ini kemudian membuat air dan molekul lain yang tidak larut dalam darah akan melewati dinding kapiler glimerulus. Selanjutnya air dan molekul tersebut masuk ke dalam lempeng filtrasi kapsula Bowman. Hasil penyaringan atau filtrasi dari glomerulus ini dinamai urin primer. Selanjutnya urine akan dipindahkan melalui tubulus kontortus proksimal, lengkung Henle, tubulus kontortus distal, menuju tubulus pengumpul.Reabsorpsi atau penyerapan kembali
Mengutip dari Sumber Belajar Kemendikbud Ristek, urine primer atau filtrat glomerulus akan masuk ke tahap proses reabsorpsi atau penyerapan kembali. Proses ini terjadi di tubulus kontortus proksimal dan lengkung Henle. Sel-sel epitelium yang ada di seluruh tubulus-lah yang melakukan proses reabsorpsi ini. Urin primer akan masuk ke tubulus kontortus proksimal sebelum menuju ke lengkung Henle. Selama perjalanan tersebut, zat-zat yang diserap kembali adalah glukosa Na+, air dan Cl-. Urin yang sudah di serap kembali beberapa zatnya tersebut menjadi lebih isotonik dari pada darah dan masuk ke lengkung Henle. Baca Juga: Berbagai Manfaat Susu untuk Tumbuh Kembang Anak dan Rekomendasi Takaran Konsumsi Susu Pada bagian ini, terjadi penyerapan kembali yaitu penyerapan pada zat garam NaCl dan air. Hasil dari penyerapan kembali ini adalah filtrat tubulus atau urine sekunder. Urin ini mengandung air, garam, urea, pigmen empedu. Pigmen ini memiliki fungsi untuk memberikan warna dan bau pada urine.Augmentasi atau pengumpulan
Selanjutnya urin sekunder akan masuk ke tubulus pengumpul atau tubulus kolektivas. Pada bagian ini masih terjadi proses penyerapan kembali air, urea, dan garam NaCl sehingga membentuk urin yang sudah harus dibuang dari tubuh. Selanjutnya urin sebenarnya ini dibawa menuju ke kendung kemih atau vesika urinaria melalui pelvis renalis dan ureter. Saat kandung kemih sudah penuh, kita akan merasakan keinginan untuk buang air kecil. Rata-rata urin normal per gram/100 ml memiliki komposisi sebagai berikut:- Air: 96 g
- Garam mineral (khususnya NaCL): 1,8 g
- Urea: 2 g
- Zat nitrogen lainnya: 0,2 g