Proses penarikan pasukan AS di Afghanistan terganggu serangan roket



KONTAN.CO.ID - KABUL. Menjelang hari terakhir penarikan pasukan Amerika Serikat dari Afghanistan, sistem pertahanan udara pangkalan justru harus bekerja lebih keras dalam menahan gempuran roket.

Dilansir dari Reuters, sistem pertahanan anti-rudal AS mencegat lima roket yang ditembakkan ke bandara Kabul pada Senin (30/8) pagi.

Media Afghanistan, Pajhwok, melaporkan serangan roket berasal dari sistem peluncur yang terpasang pada kendaraan. Beberapa roket menghantam bagian yang berbeda dari ibukota Afghanistan.


Pejabat AS, yang berbicara secara anonim kepada Reuters, melaporkan tidak ada korban dalam serangan roket kali ini.

Presiden AS Joe Biden dari Gedung Putih memberi pengarahan langsung kepada para komandan untuk melakukan apa pun yang diperlukan untuk melindungi pasukan di lapangan.

Baca Juga: Pertahanan rudal AS cegat 5 roket yang ditembakkan ke bandara Kabul

Jumlah pasukan AS di bandara telah turun menjadi di bawah 4.000 selama akhir pekan. Upaya penarikan pasukan semakin diperkuat menyusul serangan bom bunuh diri oleh kelompok ISIS-K pada hari Kamis (26/8) lalu yang menewaskan 13 tentara AS.

Pada hari Minggu (29/8), serangan drone AS menewaskan seorang pelaku bom mobil yang menurut Pentagon sedang melakukan persiapan untuk menyerang bandara di bawah bendera ISIS-K.

"Kami tahu bahwa ada ledakan besar dan kuat berikutnya yang dihasilkan dari penghancuran kendaraan, sejumlah besar bahan peledak di dalamnya menunjukkan itu," ungkap Komando Pusat AS dalam penyataannya hari Minggu.

Hingga saat ini AS telah mengevakuasi sekitar 114.400 orang dari Kabul, termasuk warga negara asing dan warga Afghanistan yang berisiko. 

Setelah ini pasukan AS dan sekutu akan fokus dalam menyelesaikan penarikan pasukan mereka secara total dari tanah Afghanistan pada hari Selasa (31/8), sesuai dengan kesepakatan dengan Taliban.

Selanjutnya: Menlu China berharap dunia bisa membimbing Taliban secara positif