Proses restrukturisasi ikut menekan kinerja Krakatau Steel (KRAS) di kuartal III 2019



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pendapatan PT Krakatau Steel Tbk. (KRAS) sepanjang kuartal III 2019 menurun 17,32% secara year on year (yoy) menjadi US$ 1,05 miliar. Tak cuma itu, pada kuartal III 2019, KRAS juga mencatatkan kerugian sebesar US$ 211,91 juta, membengkak dari periode yang sama di tahun lalu yang sebesar US$37,38 juta.

Direktur Utama PT Krakatau Steel Tbk Silmy Karim menjelaskan bahwa pembengkakan tersebut disebabkan banjir impor selama 1,5 tahun terakhir dan proses restrukturisasi yang sedang berjalan di tubuh perusahaannya. 

Baca Juga: Penundaan tender memperberat kinerja Phapros hingga kuartal III 2019


"Restrukturisasi kan puncaknya di semester I 2019," kata Silmy ketika dihubungi Kontan.co.id, Senin (4/11). 

Meskipun kinerja finansial KRAS sejauh ini masih lesu, Silmy melihat trennya mulai  membaik jika dibandingkan dengan kuartal-kuartal sebelumnya. 

Dilihat sisi produksinya, Silmy menyampaikan produksi Hot Rolled Coil (HRC) pada bulan Oktober 2019 lebih baik dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Pada bulan Oktober 2018 KRAS memproduksi 175.575 mt, sementara produksi HRC pada bulan Oktober naik 15,79% menjadi 203.311 mt. 

Adapun hasil transformasi yang dilakukan perusahaan akan terasa di kuartal pertama tahun depan. Sebab, sambung Silmy,  yang diperbaiki di KRAS adalah fundamental perusahaan, tidak hanya tampilan luarnya saja. 

Baca Juga: Rugi bersih Indosat (ISAT) susut 81% terkerek pendapatan selular

"Masalah 10 tahun tidak bisa diselesaikan instan," tutup Silmy. 

Sejauh ini dari total US$ 2,2 miliar utang yang direstrukturisasi, Silmy bilang sudah tercapai 78%, sisanya akan diselesaikan di kuartal IV 2019. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi