JAKARTA. Harga aluminium bertengger di level tertinggi dalam 21 bulan. Harga komoditas ini melambung lantaran permintaan cukup besar, sementara pasokan menipis. Naiknya permintaan aluminium terlihat dari meningkatnya ekspor aluminium China selama Januari, yaitu naik 2,6% menjadi 390.000 ton dibanding bulan sebelumnya. Impor aluminium di Amerika Serikat (AS) tahun lalu bahkan naik 68,2% jadi 1,95 juta ton. Di sisi lain, China berupaya menutup sejumlah tambang guna mengurangi polusi udara. Pemerintah China mengusulkan memangkas produksi aluminium besar-besaran. Bila dijalankan, produksi aluminium bisa terpangkas hingga 30%. "Tetapi masih ada sentimen negatif untuk aluminium, yakni dari penguatan dollar AS setelah pidato Gubernur The Fed Janet Yellen," kata Andri Hardianto, Analis Asia Tradepoint Futures.
Prospek aluminium masih cemerlang
JAKARTA. Harga aluminium bertengger di level tertinggi dalam 21 bulan. Harga komoditas ini melambung lantaran permintaan cukup besar, sementara pasokan menipis. Naiknya permintaan aluminium terlihat dari meningkatnya ekspor aluminium China selama Januari, yaitu naik 2,6% menjadi 390.000 ton dibanding bulan sebelumnya. Impor aluminium di Amerika Serikat (AS) tahun lalu bahkan naik 68,2% jadi 1,95 juta ton. Di sisi lain, China berupaya menutup sejumlah tambang guna mengurangi polusi udara. Pemerintah China mengusulkan memangkas produksi aluminium besar-besaran. Bila dijalankan, produksi aluminium bisa terpangkas hingga 30%. "Tetapi masih ada sentimen negatif untuk aluminium, yakni dari penguatan dollar AS setelah pidato Gubernur The Fed Janet Yellen," kata Andri Hardianto, Analis Asia Tradepoint Futures.