Prospek Aset Kripto Tetap Positif, Intip Pendorongnya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meski dalam tekanan, prospek aset kripto dipandang positif. Adopsi teknologi blockchain menjadi pemicunya.

Berdasarkan coinmarketcap, harga Bitcoin kembali menanjak setelah tertekan ke bawah US$ 55.000 pada Jumat (5/7). Namun, pada Minggu (7/7) pukul 15.00 WIB, harganya kembali ke US$ 57.128.

Mobee Crypto Analyst Giovani mengatakan, sentimen utama yang mempengaruhi harga, termasuk perkembangan regulasi, faktor makro ekonomi seperti inflasi dan suku bunga, serta kemajuan teknologi dalam ruang blockchain.


Baca Juga: Harga Bitcoin Terburuk Hampir Satu Tahun Karena Kekhawatiran Likuidasi Mt. Gox

Menurutnya, kejelasan regulasi yang positif dapat meningkatkan kepercayaan investor, sementara berita negatif atau regulasi yang ketat dapat menekan harga.

"Sentimen pasar yang didorong oleh adopsi teknologi blockchain dan kemitraan besar juga akan memainkan peran penting," Ujarnya kepada Kontan.co.id, Selasa (2/7).

Euforia akan ETF Ethereum menjadi pendorong prospek aset kripto.

Selain itu, Vaneck, perusahaan manajemen investasi asal Amerika Serikat (AS) juga mengajukan Solana ETF, diikuti juga oleh 21Shares, yang menambah kepercayaan investor untuk melirik aset kripto sebagai aset investasi.

Dari banyaknya pilihan aset kripto, Mobee melihat Bitcoin, Ethereum, dan Solana menjadi aset yang menarik dicermati.

Disebutkan, Ethereum menarik perhatian karena peningkatan yang diantisipasi dan dampak dari ETH spot ETF yang akan datang.

Baca Juga: Peretasan Kripto Melonjak 2 Kali Lipat Menjadi US$1,4 Miliar di Semester I 2024

Bitcoin tetap menjadi barometer pasar kripto, sering kali menentukan arah seluruh pasar. "Solana menarik perhatian karena pendekatan inovatifnya terhadap skalabilitas dan interoperabilitas," papanrya.

Narasi AI disebut juga semakin populer dalam ruang blockchain, dengan proyek-proyek yang mengintegrasikan AI untuk meningkatkan efisiensi dan kapabilitas mereka.

Contohnya, lonjakan harga saham NVIDIA menunjukkan adanya permintaan yang besar untuk teknologi AI dan perangkat keras pendukungnya.

Tren tersebut dinilai kemungkinan akan merambah ke proyek-proyek blockchain yang memanfaatkan AI. Sebab, investor mencari peluang di sektor teknologi tinggi yang sedang berkembang pesat ini.

Selain itu, Giovani menyebutkan bahwa investor dengan profil risiko rendah juga bisa memanfaatkan stable coin seperti USD Coin (USDC).

Baca Juga: Setahun Usia Bursa Kripto (CFX): Minim Keanggotaan dan Bayang-Bayang Maladministrasi

Harganya memiliki perbandingan 1:1 terhadap dolar AS dan digunakan gunakan dalam transaksi oleh jutaan orang diseluruh dunia.

Sehingga jika mencari passif income, investor mungkin bisa memilih menyimpan dolar digital seperti USDC untuk investasi daripada menyimpan di Bitcoin atau aset kripto lainnya.

"Saat ini di Mobee para pengguna juga bisa menabung dolar digital USDC melalui fitur Flexi Earn kami yang saat ini menawarkan bunga tahun sebesar 10%," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto