Prospek asuransi marine cargo positif



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) memproyeksikan, bisnis asuransi marine cargo bisa tumbuh positif hingga akhir tahun 2018. Kondisi ekonomi lebih baik dapat mengangkat bisnis ini.

Direktur Eksekutif AAUI Dody Achmad Sudiyar Dalimunthe menilai, bisnis marine cargo di semester I-2018 melanjutkan tren pertumbuhan di kuartal I-tahun ini. Sampai kuartal I-2018, premi asuransi marine cargo sekitar Rp 1,17 triliun, naik 13,5% dibandingkan periode sama tahun 2017 sebesar Rp 1,03 triliun.

Peningkatan produk tersebut tergantung kondisi perekonomian dalam negeri. Jika melambat, daya beli menurun tentu berimbas pada bisnis marine cargo. Apalagi, kinerja ekspor dalam negeri terhitung melemah.


Badan Pusat Statistik (BPS) sampai April 2018 mencatat, nilai ekspor turun 7,19% menjadi US$ 14,47 miliar dari realisasi Maret 2018. Meski begitu, Dody berharap membaik di separuh kedua tahun ini. "Minimal tumbuh 10% di akhir 2018," kata dia, Kamis (12/7).

Faktor lain yang mendukung industri adalah Peraturan Menteri Perdagangan No. 48 Tahun 2018 yang mengatur kewajiban penggunaan asuransi dalam negeri untuk kegiatan ekspor barang. Seperti batubara dan minyak kelapa sawit. Bila tak ada aral melintang, kewajiban ini bakal berlaku Agustus 2018.

Beleid juga memicu harapan dari PT Asuransi Dayin Mitra Tbk di semester dua tahun ini. Presiden Direktur Asuransi Dayin Mitra Dewi Mandrawan mengatakan, sampai Juni 2018 porsi asuransi marine cargo menyumbang 15% dari total premi. Tapi pertumbuhannya masih flat secara tahunan.

Bisnis yang cenderung flat ini akibat tarif premi produk marine cargo yang menurun akibat pasar yang terlampau kompetitif dan ketat. Apalagi daya beli masyarakat masih melempem. "Diharapkan membaik minimal naik 5% sampai akhir 2018," kata Dewi. Saat ini pemasaran produk marine cargo masih besar berasal dari penjualan langsung ke korporasi, broker maupun perbankan.

Sepanjang 2017, Asuransi Dayin Mitra meraup premi bruto sebesar Rp 875,22 miliar, naik 6,11% dibandingkan tahun 2016. Sementara, hingga kuartal I-tahun ini, pendapatan premi ASDM mencapai Rp 206,86 miliar, naik 2,47% dibanding kuartal I-2017, sebesar Rp 201,87 miliar.

Umi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie