Prospek Bisnis Baramulti Suksessarana Berpotensi Lebih Baik pada Semester II-2022



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Baramulti Suksessarana Tbk (BSSR) optimistis melanjutkan pertumbuhan kinerja di paruh kedua 2022.

Corporate Secretary BSSR, Bueno Jurnalis mengatakan, prospek bisnis di semester 2 berpotensi lebih baik dibanding semester pertama. Hal ini dikarenakan adanya potensi kenaikan volume produksi dan harga jual, serta efisiensi biaya yang dilakukan oleh perusahaan. 

“Prospek di semester 2 akan lebih baik karena ditunjang oleh kenaikan volume produksi dan kenaikan harga jual serta efisiensi cost yang dilakukan oleh perusahaan,” ujar Bueno kepada Kontan.co.id (7/9).


Sebelumnya, BSSR telah mencatatkan pertumbuhan kinerja di paruh pertama 2022. Laporan keuangan interim perusahaan menyebutkan, penjualan BSSR naik 94,99% secara tahunan atau year-on-year (YoY) dari semula US$ 218,10 juta pada Januari-Juni 2021 menjadi US$ 425,28 juta di Januari-Juni 2022.

Baca Juga: Harga Batubara Melonjak, Baramulti Suksessarana (BSSR) Belum Berencana Revisi RKAB

China dan India menjadi 2 sasaran penjualan dengan porsi kontribusi paling besar dalam total penjualan BSSR. Jika digabungkan, porsi kontribusi kedua segmen pasar tersebut menyumbang 66,22% dalam total penjualan BSSR di semester I 2022, sedang penjualan sisanya menyasar beragam pasar, yakni Indonesia, Filipina, Korea Selatan, Malaysia, Kamboja, dan Thailand.

Seturut penjualan yang mendaki, pengeluaran BSSR juga mengalami kenaikan di beberapa pos beban. Beban Pokok Penjualan misalnya. Pengeluaran BSSR pada pos beban ini naik 58,68% YoY menjadi US$ 215,94 juta pada Januari-Juni 2022. Sebelumnya, Beban Pokok Penjualan BSSR hanya mencapai di Januari-Juni 2021.

Kenaikan pengeluaran juga dijumpai misalnya pada Beban Penjualan dan Distribusi yang naik 58,05% YoY menjadi US$ 43,50 juta. Sebelumnya, pengeluaran BSSR pada pos beban ini hanya mencapai  US$ 27,52 juta pada Januari-Juni 2021 lalu. 

Meski begitu, BSSR juga mencatatkan penurunan pengeluaran pada sejumlah pos beban. Hal ini bisa dijumpai misalnya pada Beban Umum dan Administrasi BSSR yang turun 27,80% YoY dari semula US$ 3,95 juta di Januari-Juni 2021 menjadi US$ 2,85 juta pada Januari-Juni 2022, serta Beban Keuangan BSSR yang menyusut 40,75% YoY dari semula US$ 402.765 pada Januari-Juni 2021 menjadi US$ 238.599 di Januari-Juni 2022.

 
BSSR Chart by TradingView

Setelah dikurangi pengeluaran pada sejumlah beban, BSSR mengantongi Laba Periode Berjalan Yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk alias Laba Bersih sebesar US$ 128,53 juta di Januari-Juni 2022. Jumlah tersebut meroket 227,13% dibanding raihan Laba Bersih BSSR di Januari-Juni 2021 yang berjumlah US$ 39,29 juta. 

Di paruh kedua 2022, BSSR masih melirik China dan India dalam memacu penjualan di pasar ekspor.

“China dan India masih menjadi domain pasar dari BSSR,” tutur Bueno.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .