KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produsen keramik, PT Arwana Citramulia Tbk (
ARNA) optimistis dapat menorehkan kinerja bisnis yang ciamik di tahun ini. Keyakinan tersebut hadir lantaran capaian positif yang berhasil diraih perusahaan di semester I-2021. Sebagai gambaran, hingga akhir Juni lalu, penjualan maupun laba bersih ARNA tercatat mengalami peningkatan signifikan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Mengutip laporan keuangan perusahaan, penjualan neto Arwana Citramulia tercatat sebesar Rp 1,25 triliun atau meningkat 25,23% dari sebelumnya Rp 995,68 miliar pada semester I-2020.
Sedangkan dari sisi laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk berhasil terkerek 83,12%, dari semula Rp 120,64 miliar di semester I-2020 menjadi Rp 220,91 miliar pada semester I-2021. Adapun, di tahun ini ARNA menargetkan torehan laba bersih sebesar Rp 420 miliar atau meningkat 28,73% dari realisasi laba bersih di tahun 2020 senilai Rp 323,03 miliar. Sementara dari sisi volume penjualan dan penjualan neto, diproyeksikan akan tumbuh masing-masing 10% dan 15% dari capaian di tahun sebelumnya. "Kami sangat yakin bahwa dalam setiap kesempitan pasti ada kesempatan. Arwana sangat yakin bahwa target kerja tahun 2021 dengan laba bersih Rp 420 miliar masih bisa kami capai dengan baik," ujar Direktur Keuangan Arwana Citramulia, Rudy Sujanto saat dihubungi Kontan.co.id hari ini, Jumat (30/7).
Baca Juga: Kinerja memuaskan, laba Arwana Citramulia (ARNA) naik 80,11% pada kuartal I-2021 Rudy mengungkapkan, ARNA juga telah merampungkan pembangunan pabrik baru mereka, yakni Plant 5B (P5B) di Mojokerto, Jawa Timur pada Maret lalu, di mana saat ini pabrik baru tersebut sudah mulai aktif beroperasi. Pabrik anyar ini dibangun khusus untuk memproduksi lini produk baru
glazed porcelain, berukuran 60x60 dengan merek ARNA. "Sehingga dengan kehadiran P5B Mojokerto, Arwana kini memiliki 22 line produksi," ungkap Rudy. Selain merampungkan pabrik baru, di semester II tahun ini ARNA juga berencana akan meluncurkan desain-desain keramik teranyarnya lewat merek UNO. Rudy pun meyakini dengan adanya penambahan SKU tersebut, akan mendorong pertumbuhan bisnis yang lebih positif bagi perseroan. "Pertambahan SKU ini kami pastikan dapat menopang target pertumbuhan untuk semester II-2021," beber Rudy. Di tahun ini ARNA menganggarkan alokasi belanja modal atau capex sekitar Rp 200 miliar. Yang mana, 50% atau Rp 100 miliar dari dana tersebut telah digunakan untuk pelunasan LC jatuh tempo atas pembelian mesin P5B.
"Dan sisanya direncanakan untuk investasi line produksi baru yang ditargetkan mulai berproduksi pada awal tahun 2023," tutup Rudy. Sedikit informasi, penjualan neto ARNA di semester pertama tahun ini terdiri dari penjualan pihak-pihak berelasi dan dan pihak ketiga. Tercatat, penjualan dari pihak-pihak berelasi berhasil tumbuh signifikan dari sebelumnya Rp 891,16 miliar menjadi Rp 1,13 triliun. Sementara penjualan yang berasal dari pihak ketiga tercatat sebesar Rp 121,11 miliar di semester I-2021, angka itu juga terpantau meningkat 10,17% dari sebelumnya Rp 109,40 miliar pada semester I-2020.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari