KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bisnis Kontrak Pengelolaan Dana (KPD) di sejumlah Manajer Investasi (MI) masih cukup menjanjikan. Ini tetap menjadi salah satu alternatif kendaraan investasi bagi investor.
Direktur Utama STAR Asset Management (STAR AM) Hanif Mantiq mengatakan bahwa bisnis KPD saat ini masih cukup menjanjikan. Pasalnya, bagi Investor asuransi, dengan adanya batasan penempatan dan
underlying pada reksadana, KPD menjadi alternatif untuk pengalihan pengelolaan investasi khususnya yang berbasis
equity dan obligasi korporasi.
"KPD juga dapat dimanfaatkan oleh bank yang telah menjadi APERD untuk menawarkan investasi berbasis efek luar negeri secara langsung ke nasabah
High Net Worth," kata Hanif kepada Kontan.co.id, Kamis (21/11).
Hanif menyebutkan proporsi KPD per Oktober 2024 mencapai 52% dari total dana kelolaan STAR AM. Sedangkan untuk
Asset Under Management (AUM) KPD per Oktober 2024, mencapai sebesar Rp 9.97 triliun.
"Angka tersebut mengalami peningkatan sebesar 12,45% secara
year on year (YoY) dari sebesar Rp 8,86 triliun per Oktober 2023," ungkapnya.
Baca Juga: Dana Kelolaan Bank Kustodian Semakin Merekah Sementara itu, Hanif mengatakan untuk rata-rata
return atau imbal hasil secara YoY, KPD STAR AM per Oktober 2024 berkisar 9% untuk Fixed Income, 3% untuk Equity, dan 8% untuk Balanced.
Lebih jauh lagi, dia menilai bahwa prospek KPD masih baik hingga akhir tahun, mengingat secara
year to date (YTD) dana kelolaan KPD STAR AM mengalami peningkatan sebesar 13% dan terdapat penambahan sebanyak 8 KPD di STAR AM selama satu tahun terakhir, yang mencerminkan tingginya peminat investor untuk berinvestasi di KPD.
Hanif mengatakan, bahwa STAR AM melakukan sejumlah strategi untuk menjaga kinerja KPD hingga akhir tahun, diantaranya yaitu memfokuskan penawaran untuk pengelolaan KPD dengan
underlying fixed income dengan mayoritas komposisinya pada
corporate bonds. "Hal tersebut kami yakini sebagai salah satu pilihan terbaik di era penurunan suku bunga dan ketidakpastian geopolitik baik global dan domestik," imbuhnya.
Selaras dengan hal ini, PT Henan Putihrai Asset Management (HPAM) juga mencatatkan pertumbuhan positif pada bisnis KPD.
Head of Business Development HPAM, Reza Fahmi Riawan mengatakan bisnis KPD saat ini cukup berkembang, terutama karena fleksibilitasnya dalam mengelola portofolio efek sesuai dengan kebutuhan spesifik investor.
"Faktor pendorong utama yang membuat bisnis KPD masih tumbuh yakni adanya peningkatan minat investor terhadap pengelolaan dana yang lebih personal dan disesuaikan, serta regulasi yang mendukung dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK)," kata Reza kepada Kontan.co.id, Kamis (21/11).
Baca Juga: Dana Kelolaan (AUM) MI Bertumbuh, STAR AM dan HPAM Catatkan Kinerja Positif Sejauh ini, AUM KPD di HPAM hingga Oktober 2024 mencapai Rp 2,24 triliun mengalami kenaikan Rp 1 triliun dari Oktober 2023 tahun lalu. Sedangkan untuk
return dari KPD hingga Oktober 2024 berada di
range 8-11%.
Reza memperkirakan prospek kinerja KPD hingga akhir tahun 2024 tetap positif. Meskipun ada ketidakpastian global, stabilitas ekonomi domestik dan kebijakan moneter yang mendukung diharapkan dapat menjaga minat investor terhadap produk KPD.
Menurutnya untuk menjaga kinerja KPD di HPAM hingga akhir tahun, pihaknya melakukan sejumlah strategi diantaranya yaitu, pendekatan multi-strategis, diversifikasi portofolio, risiko manajemen yang ketat, peningkatan kualitas layanan dan edukasi kepada klien, serta penguatan kerjasama dengan distributor dan mitra strategis.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Putri Werdiningsih