KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai pra penjualan properti milik PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI) boleh saja mengalami penurunan. Namun, berkat sejumlah katalis positif, prospek bisnis properti yang dijalani emiten tersebut masih cukup baik pada tahun ini. Akhmad Nurcahyadi, Analis Samuel Sekuritas Indonesia dalam riset 26 Januari mengatakan, perlambatan sektor properti berdampak pada nilai pra-penjualan ASRI yang turun dari Rp 3,4 triliun di tahun 2016 menjadi Rp 2,2 triliun di tahun 2017. Meski mengalami penurunan nilai pra penjualan, Analis Mega Capital Sekuritas, Adrian M. Priyatna menilai, ASRI masih memiliki modal yang kuat untuk mencatat kinerja apik di tengah perlambatan sektor properti dalam beberapa tahun terakhir.
Hal ini didukung oleh pertumbuhan positif nilai properti di Alam Sutera yang menjadi milik ASRI. Sejak tahun 2012 hingga 2017, rata-rata pertumbuhan nilai properti tahunan di Alam Sutera mencapai 8,77% untuk segmen residensial dan 19,93% untuk segmen komersial. Setali tiga uang, nilai properti di Suvarna Sutera yang juga milik ASRI ikut meningkat 11,72% per tahun untuk kawasan residensial sejak 2012 hingga 2017. Adrian optimis, dalam jangka panjang Suvarna Sutera bisa melampaui kesuksesan Alam Sutera mengingat masih banyak ruang yang bisa dimanfaatkan oleh ASRI untuk mengembangkan kawasan tersebut. Sampai saat ini, ASRI baru menggunakan 900 hektar lahan di kawasan Suvarna Sutera dari total lahan seluas 2.600 hektar yang diizinkan. Lebih lanjut, pertumbuhan positif properti milik ASRI didukung oleh strategisnya lokasi properti itu sendiri. “Kawasan barat Jakarta menjadi salah satu lokasi yang paling sering diburu pembeli properti,” kata Adrian dalam riset 31 Januari. Sekadar informasi, properti Alam Sutera berada di wilayah Serpong, Tangerang Selatan, sementara Suvarna Sutera berada di wilayah Pasar Kemis, Tangerang. Lebih lanjut, Adrian mengatakan, lokasi yang dekat dengan ibu kota membuat roda perekonomian di properti milik ASRI berjalan cukup baik. Hal ini ditunjang pula oleh konsep Alam Sutera dan Suvarna Sutera yang berbentuk kota mandiri sehingga di dalamnya terdapat pusat perbelanjaan, hiburan, kesehatan, hingga pendidikan. William Siregar, Analis Paramitra Alfa Sekuritas menambahkan, proyek jalan tol Kunciran – Soekarno Hatta dan Serpong – Balaraja turut berpotensi membawa dampak positif bagi kinerja ASRI. Pasalnya, kedua properti terbesar ASRI tadi lokasinya berdekatan dengan proyek jalan tol tersebut. “Akses menuju lokasi memegang peranan penting bagi keberhasilan pengembang properti,” katanya, Kamis (22/2).
Perlu diketahui, seksi jalan tol Kunciran – Serpong akan mulai beroperasi tahun ini sedangkan ruas Kunciran – Soekarno Hatta akan selesai pada 2019 mendatang. Ketiga analis pun memberikan rekomendasi beli saham ASRI. William mematok target harga Rp 420 per saham, sedangkan Adrian menargetkan harga Rp 490 per saham. Adapun Akhmad memasang target harga Rp 448 per saham. Kamis (22/2), harga saham ASRI di tutup di level Rp 382. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Sofyan Hidayat