JAKARTA. Meski pertumbuhan gerai ritel modern di Indonesia terus bertambah saban tahunnya, namun penetrasinya masih kalah dengan pertumbuhan gerai sejenis di negara lain di kawasan Asia Tenggara. Ini tecermin dari riset Fitch Rating yang menunjukkan penetrasi ritel modern di tanah air baru mencapai 14% dari total ritel yang ada. Bandingkan dengan Filipina yang sudah mencapai 25% atau Malaysia mencapai 53%. "Ini menyiratkan pasar yang masih belum berkembang dan masih ada ruang yang cukup untuk ekspansi," papar Erling Salim, Asociate Director Fitch Rating dalam risetnya, (26/8). Meski pertumbuhannya lambat, Fitch percaya pangsa pasar sektor ritel modern bisa terus tumbuh. Kata Erling ekspansi sektor ini sangat tergantung pada kebijakan pemerintah baru. Ia berharap Presiden terpilih Joko Widodo tidak menciptakan peraturan baru yang lebih memihak pedagang tradisional ketimbang ritel modern.
Prospek bisnis ritel modern masih luas
JAKARTA. Meski pertumbuhan gerai ritel modern di Indonesia terus bertambah saban tahunnya, namun penetrasinya masih kalah dengan pertumbuhan gerai sejenis di negara lain di kawasan Asia Tenggara. Ini tecermin dari riset Fitch Rating yang menunjukkan penetrasi ritel modern di tanah air baru mencapai 14% dari total ritel yang ada. Bandingkan dengan Filipina yang sudah mencapai 25% atau Malaysia mencapai 53%. "Ini menyiratkan pasar yang masih belum berkembang dan masih ada ruang yang cukup untuk ekspansi," papar Erling Salim, Asociate Director Fitch Rating dalam risetnya, (26/8). Meski pertumbuhannya lambat, Fitch percaya pangsa pasar sektor ritel modern bisa terus tumbuh. Kata Erling ekspansi sektor ini sangat tergantung pada kebijakan pemerintah baru. Ia berharap Presiden terpilih Joko Widodo tidak menciptakan peraturan baru yang lebih memihak pedagang tradisional ketimbang ritel modern.