Prospek Cerah 2023, Analis Rekomendasi Beli Saham Blue Chip Sektor Telekomunikasi



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Analis rekomendasi beli saham blue chip di sektor telekomunikasi PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR). Alasannya, saham blue chip milik Grup Djarum ini memiliki prospek kinerja yang bagus pada tahun 2023 ini.

Saham TOWR adalah salah satu saham blue chip di indeks LQ 45. Saham blue chip adalah jenis saham dari perusahaan dengan kondisi keuangan prima, serta beroperasi selama bertahun lamanya.

Saham jenis blue chip sangat cocok untuk Anda yang ingin berinvestasi jangka panjang. Pada saat pergerakan market tidak menentu, saham Blue Chip biasanya cenderung stabil.


Kinerja PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) pada semester I-2023 mengalami tekanan akibat beban keuangan. Emiten saham blue chip ini masih punya potensi untuk bertumbuh. 

Investment Analyst Infovesta Kapital Advisori Fajar Dwi Alfian mengatakan, memang bottom line emiten saham TOWR mengalami tekanan meningkat, tapi dari sisi top line masih mencatatkan pertumbuhan. 

Menilik laporan keuangan per 30 Juni 2023, TOWR membukukan pendapatan bersih sebesar Rp 5,77 triliun di semester I-2023. Nilai itu tumbuh 8,65% secara tahunan atau Year on Year (YoY) dari Rp 5,31 triliun.

Baca Juga: Tahun Ini, Kinerja Saham Teknologi Diprediksi Masih Belum Positif

Laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada entitas induk alias laba bersih TOWR mencapai Rp 1,55 triliun atau turun 7,8% YoY dari Rp 1,69 triliun pada semester I-2023. 

"Itu karena beban keuangan yang meningkat, seiring dengan naiknya suku bunga di pasar. Namun potensi ke depannya masih cukup baik," kata kepada Kontan belum lama ini. 

 
TOWR Chart by TradingView

Adapun beban keuangan TOWR hingga Juni 2023 mencapai Rp 1,48 triliun atau naik 23,03% YoY. Beban bunga bank menyumbang Rp 1,15 triliun dan beban obligasi sebesar Rp 206,17 miliar. 

"Namun masih perhatian bagi perusahaan yang punya rasio utang tinggi, apalagi Bank Indonesia diproyeksikan masih belum akan menurunkan suku bunga di tahun ini," ujar Fajar.

Equity Research Analyst Sucor Sekuritas Christofer Kojongian menilai masih ada potensi pertumbuhan segmen non menara di TOWR. Apalagi TOWR sedang mengembangkan bisnis fiber to the home (FTTH) ke luar Jawa. 

Per Juni 2023, jaringan optik dari segmen Fiber-to-The Tower (FTTT) entitas Grup Djarum ini mencapai 172.593 kilometer (km). Nilai tersebut meningkat 80,9% secara tahunan atau Year on Year (YoY).

"TOWR unggul di segmen non menara dibandingkan pesaingnya karena memiliki bisnis fiber optik dan konektivitas," jelas Christofer dalam risetnya 27 Juni 2023. 

Dia memproyeksikan pendapatan TOWR dari segmen fiber akan tumbuh 30% dan pendapatan konektivitas naik 20% sepanjang 2023. Harapannya, kontribusi bisnis non-menara bisa mencapai 26% di tahun ini.

Research Analyst RHB Sekuritas Muhammad Wafi menjelaskan secara teknikal, TOWR berpeluang rebound untuk uji resistance MA20 sekaligus resistance bearish channel. 

Secara jangka pendek, Wafi merekomendasikan beli saham TOWR dengan support di level Rp 950 dan resistance di Rp 1.000. Sementara Sucor Sekuritas menyematkan rekomendasi beli dengan target Rp 1.600. 

Pada perdagangan Jumat 11 Agustus 2023, harga saham TOWR di level 985, naik 5 poin atau 0,51% dibandingkan sehari sebelumnya. Sepanjang pekan lalu, harga saham TOWR terakumulasi bertambah 25 poin atau 2,60%.

Harga saham TOWR menarik dicermati investor. Dalam setahun terakhir, harga saham TOWR sempat mencapai level 1.285 pada September 2022. Kemudian, harga saham TOWR melorot hingga level 895 pada April 2023.

Kini harga saham TOWR mulai bangkit. Jadi, silakan diputuskan sendiri untuk beli saham TWOR atau hold.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Adi Wikanto