Prospek Cerah, Analis Rekomendasi Beli Saham Blue Chip Sektor Manufaktur Makanan Ini

Prospek Cerah, Analis Rekomendasi Beli Saham Blue Chip Sektor Manufaktur Makanan Ini


KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Analis rekomendasi beli saham PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP). Saham yang masuk kategori blue chip ini diprediksi memiliki prospek cerah hingga akhir tahun 2023.

Harga saham ICBP pada perdagangan Kamis 14 September 2023 ditutup melemah di level 11.000, turun 200 poin atau 1,79% dibandingkan sehari sebelumnya. Dalam perdagangan 5 hari terakhir, harga saham ICBP terakumulasi turun 200 poin atau 1,79%.

Namun secara keseluruhan pada tahun 2023 ini, harga saham ICBP masih bergerak naik. Pada awal tahun 2023, harga saham ICBP berada di level 10.000-an.


 
ICBP Chart by TradingView

Tahun ini, ICBP masih termasuk kategori saham blue chip di Bursa Efek Indonesia (BEI). Saham blue chip adalah saham dengan nilai kapitalisasi pasar besar, mencapai puluhan triliun hingga ratusan triliun rupiah.

Salah satu analis yang rekomendasi beli saham blue chip adalah Analis BRI Danareksa Sekuritas Natalia Sutanto. Menurut Natalia, kinerja ICBP masih berpotensi meningkat sampai akhir tahun 2023.

ICBP akan menikmati margin yang tinggi. Penjualan diperkirakan lebih tinggi yang menyempurnakan lebih solidnya laba bersih.Margin yang lebih tinggi dan keuntungan valas mendukung pendapatan Indofood CBP paruh pertama 2023.

Baca Juga: Lo Kheng Hong Beli Saham Blue Chip Energi, Saat Ini Harga Sahamnya Masih Murah Lho

Berkat pengeluaran biaya yang lebih rendah, ICBP melaporkan peningkatan margin kotor pada semester I 2023 sebesar 36,3% dari 31.9% pada semester I 2022. Hal itu dikombinasikan dengan biaya pendanaan yang lebih rendah dan keuntungan valas seiring apresiasi rupiah.

Alhasil, emiten Grup Salim ini melaporkan laba bersih semester pertama 2023 sebesar Rp5,7 triliun, angka tersebut melesat 196.6% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Dari sisi top line, pendapatan ICBP umumnya masih positif dari divisi mie instan dan bumbu penyedap makanan. ICBP melaporkan pendapatan Rp 34.48 triliun pada semester I, naik 5.8% YoY dibandingkan semester I tahun lalu.

Kinerja pendapatan ICBP yang datar tersebut diimbangi oleh penjualan di luar negeri yang solid sebesar 5% YoY pada paruh pertama 2023. Meski tantangan inflasi dan masalah geopolitik masih membayangi di pasar Pinehill yakni di Timur Tengah atau Afrika.

Natalia memperkirakan penjualan yang lebih kuat di paruh kedua tahun ini bagi ICBP didukung oleh penjualan yang lebih tinggi secara musiman dari Pinehill. Selain itu, belanja pemerintah akan meningkat, momentum kampanye pemilu, serta periode perayaan akhir tahun di pasar domestik.

“Kami memperkirakan akan ada dukungan pendapatan berasal dari margin yang lebih baik di tahun 2023,” ujar Natalia dalam riset 1 September 2023.

Natalia memandang ICBP sebagai pemimpin pasar di sektor konsumen akan memiliki peluang lebih besar untuk mempertahankan pertumbuhan volume penjualan dengan kemampuan kekuatan harga. Hal ini terutama berlaku untuk segmen mie (noodles).

BRI Danareksa memperkirakan pertumbuhan pendapatan ICBP pada tahun 2023 akan mencapai 7,2% yoy menjadi RP 69.45 triliun karena didukung oleh dampak penyesuaian ASP yang meningkat.

Secara konservatif, margin kotor diproyeksikan akan dipertahankan pada level 36,3% meskipun harga gandum dan harga minyak sawit mentah (CPO) lebih rendah.

Sementara itu, biaya input yang lebih rendah akan berdampak positif bagi margin dan bisa mengangkat proyeksi laba bersih menjadi Rp 10,38 triliun dari proyeksi sebelumnya Rp 8,42 triliun.

Dengan demikian, Natalia masih mempertahankan rekomendasi buy untuk saham ICBP dengan target harga lebih tinggi sebesar Rp 13.000 per saham.

Itulah rekomendasi saham blue chip yakni ICBP untuk perdagangan hari ini, Jumat 15 September 2023. Ingat, segala risiko investasi atas rekomendasi saham di atas menjadi tanggung jawab Anda sendiri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Adi Wikanto