Prospek Cerah, Caturkarda Depo Bangunan (DEPO) Lanjut Buka Gerai Anyar di 2023



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan ritel bahan bangunan, PT Caturkarda Depo Bangunan Tbk (DEPO) bakal melanjutkan rencana ekspansi pembukaan gerai baru di tahun 2023. Ini didukung oleh prospek bisnis bahan bangunan yang diprediksi masih akan cerah hingga tahun depan.

Sekretaris Perusahaan Caturkarda Depo Bangunan Erwan Irawan menyampaikan bahwa para pemain properti masih banyak yang aktif meluncurkan produk-produk baru. Sehingga berdampak terhadap demand produk bahan bangunan yang dijual perseroan.

"Support dari perbankan masih gencar untuk kredit dengan bunga relatif rendah pada tahun-tahun awal, dan untuk sektor renovasi atau home improvement juga masih menunjukkan tren yang positif," ujar Erwan, kepada Kontan.co.id, Senin (7/11).

Untuk diketahui, Depo Bangunan sendiri punya rencana untuk membuka tiga gerai baru setiap tahun. Hal ini merupakan target jangka panjang perseroan untuk memiliki 21 gerai toko bangunan hingga 2025 mendatang.

Terkait alokasi belanja modal atau capital expenditure (capex) yang akan dianggarkan untuk ekspansi tahun depan, pihaknya bilang besarannya akan sangat berfluktuasi tergantung dengan potensi lokasi yang didapatkan. Namun dia memperkirakan capex terendah per tahun akan berada di kisaran Rp 50 miliar.

Baca Juga: Penjualan Caturkarda Depo Bangunan (DEPO) Meningkat 10,28% hingga Kuartal III

"Capex terendah per tahun akan di kisaran Rp 50 miliar, apabila ekspansi hanya melalui metode sewa bangunan. Tapi akan jauh lebih tinggi, apabila kami membeli tanah sekaligus melakukan konstruksi pada lokasi yang tepat dan harga yang baik," jelasnya.

Sekedar informasi, DEPO akan memiliki 12 toko per akhir tahun 2022 nanti. Di mana pada pertengahan November pihaknya akan membuka gerai ke 12 yang berlokasi di Medan.

Hingga kuartal III-2022, DEPO tercatat membukukan penjualan bersih sebesar Rp 1,87 triliun. Angka ini lebih tinggi 10,28% dari sebelumnya Rp 1,70 triliun pada kuartal III-2021.  

Penjualan bersih DEPO masih didominasi oleh penjualan bahan bangunan yang mencapai Rp 1,15 triliun. Kemudian disusul penjualan bahan finishing dan lain-lain yang masing-masing senilai Rp 681,14 miliar dan Rp 42,93 miliar.

 
DEPO Chart by TradingView

Meski ada pertumbuhan penjualan, laba bersih DEPO alami penyusutan menjadi Rp 60,45 miliar. Di mana sebelumnya laba laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tercatat sebesar Rp 61,65 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari