JAKARTA. Potensi industri konstruksi masih terbuka lebar. Mengacu pada hal tersebut, PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk (PTPP) merevisi proyeksi kontrak barunya tahun ini. Atas beberapa dasar, manajemen memiliki proyeksi target pengerjaan proyek yang lebih besar dibanding rencana semula. "Jadi tahun ini, kami proyeksikan akan mengerjakan kontrak baru dengan nilai sekitar Rp 24,5 triliun," hitung Bambang. Awalnya, manajemen punya target bakal mengerjakan proyek dengan nilai kontrak Rp 19,7 triliun. Angka ini sedikit lebih besar dibanding tahun sebelumnya, sebesar Rp 19,5 triliun. "Tapi ternyata, triwulan I tahun ini lebih agresif," ujar Bambang Tribowo, Direktur Utama PTPP seusai kegiatan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang dilaksanakan hari ini, Selasa (30/4). Pendapat itu mengacu pada perolehan kontrak baru PTPP senilai Rp 5 triliun hingga penutupan triwulan I tahun ini. Beberapa proyek baru yang diterima di antaranya adalah proyek EPC PLTU Tanjung Uncang 120 MW sebesar Rp1,1 triliun, Jalan tol Cikampek Palimanan Rp454 miliar, Terminal 3 Soetta Rp641 miliar, dan JW Marriot Jakarta Rp159 miliar, pembangunan St Morritz Mall senilai Rp260 miliar serta pembangunan jalan rel kereta api di Palembang sebesar Rp210 miliar. Lalu, manajemen juga masih memiliki sisa kontrak tahun lalu atau carry over yang mencapai sekitar Rp 15 triliun. Artinya, hingga hari ini, manajemen memiliki pesanan proyek atau order book sebesar Rp 20 triliun.
Prospek cerah, PTPP menaikkan target proyek
JAKARTA. Potensi industri konstruksi masih terbuka lebar. Mengacu pada hal tersebut, PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk (PTPP) merevisi proyeksi kontrak barunya tahun ini. Atas beberapa dasar, manajemen memiliki proyeksi target pengerjaan proyek yang lebih besar dibanding rencana semula. "Jadi tahun ini, kami proyeksikan akan mengerjakan kontrak baru dengan nilai sekitar Rp 24,5 triliun," hitung Bambang. Awalnya, manajemen punya target bakal mengerjakan proyek dengan nilai kontrak Rp 19,7 triliun. Angka ini sedikit lebih besar dibanding tahun sebelumnya, sebesar Rp 19,5 triliun. "Tapi ternyata, triwulan I tahun ini lebih agresif," ujar Bambang Tribowo, Direktur Utama PTPP seusai kegiatan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang dilaksanakan hari ini, Selasa (30/4). Pendapat itu mengacu pada perolehan kontrak baru PTPP senilai Rp 5 triliun hingga penutupan triwulan I tahun ini. Beberapa proyek baru yang diterima di antaranya adalah proyek EPC PLTU Tanjung Uncang 120 MW sebesar Rp1,1 triliun, Jalan tol Cikampek Palimanan Rp454 miliar, Terminal 3 Soetta Rp641 miliar, dan JW Marriot Jakarta Rp159 miliar, pembangunan St Morritz Mall senilai Rp260 miliar serta pembangunan jalan rel kereta api di Palembang sebesar Rp210 miliar. Lalu, manajemen juga masih memiliki sisa kontrak tahun lalu atau carry over yang mencapai sekitar Rp 15 triliun. Artinya, hingga hari ini, manajemen memiliki pesanan proyek atau order book sebesar Rp 20 triliun.