KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja PT AKR Corporindo Tbk (
AKRA) sepanjang tahun 2020 cukup menggembirakan. Salah satunya berasal dari penjualan petroleum, di mana perusahaan berhasil mendistribusikan 2,32 juta kiloliter (kL) petroleum pada tahun lalu atau naik 10% secara
year on year (yoy). Analis Korea Investment & Sekuritas Indonesia Edward Tanuwijaya mengatakan, perolehan tersebut sudah sejalan dengan proyeksinya karena telah memenuhi 98% dari perkiraan pihaknya. “Sektor logam dan tambang masih akan menjadi sektor utama yang mendorong kinerja
AKRA dengan kontribusi lebih dari 50%. Kami melihat tren ini masih akan berlanjut pada tahun ini seiring dengan harga logam dan batubara yang masih terus naik,” kata Edward dalam risetnya pada 11 Januari 2021.
Senada analis Jasa Capital Utama Sekuritas Chris Apriliony juga menyebut kinerja bagus
AKRA tidak hanya dari penjualan petroleum. Namun juga dari sisi penjualan lahan di Java Integrated Industrial & Port Estate (JIIPE). Sepanjang 2020, penjualan lahan JIIPE telah mencapai 25 hektare (ha) “Ini menunjukkan lahan milik
AKRA mendapat sambutan yang baik dari para investor, sekaligus hasil investasi AKRA pada tahun 2019 mulai terlihat hasilnya,” kata Chris kepada Kontan.co.id, Rabu (24/3). Lebih lanjut Edward bilang,
AKRA pada kuartal IV-2020 diharapkan memiliki beban bunga yang lebih rendah seiring berhasil menukar utang bunga yang bersifat tetap menjadi
floating pada awal kuartal III-2020. Dia menyebut, dengan tren suku bunga yang rendah beberapa waktu terakhir, AKRA , anggota indeks
Kompas100 ini, berpotensi masih
on track untuk mendapatkan laba bersih sebesar Rp 215 miliar pada kuartal IV-2020.
Baca Juga: Kinerja AKRA diproyeksi membaik di 2021, ditopang lini bisnis yang terdiversifikasi Edward pun memproyeksikan pada tahun lalu
AKRA akan berhasil mengantongi pendapatan sebesar Rp 18,11 triliun dengan laba bersih sebesar Rp 879 miliar. Sementara untuk tahun ini, perusahaan tersebut berpotensi membukukan pendapatan sebesar Rp 21,73 triliun dengan laba bersih Rp 992 miliar. Salah satu katalis yang akan mendorong kinerja
AKRA akan datang dari biodiesel. Edward bilang, Kementerian ESDM juga telah mengumumkan alokasi untuk biodiesel pada tahun ini sebesar 9,2 juta kL atau naik 8% yoy. Dalam dua tahun terakhir,
AKRA berhasil menyumbang sekitar 7%-8% dari alokasi tersebut.
Dengan mempertimbangkan berbagai faktor tersebut, dia pun memperkirakan pertumbuhan volume petroleum milik
AKRA pada tahun ini akan sebesar 8%. Kimia dasar milik perusahaan juga bisa tumbuh sekitar 5% seiring dengan adanya potensi pertumbuhan volume setelah adanya perjanjian
joint venture dari Petronas Chemical Group (PCG). Dengan pertimbangan memiliki pertumbuhan yang stabil pada
core business-nya dan ada potensi
upside dari perkembangan JIIPE, Edward pun merekomendasikan beli
AKRA dengan target harga Rp 3.900 per saham Sementara Chris merekomendasikan bisa untuk
buy on weakness AKRA ketika berada di area Rp 3.170. Sementara untuk target harga setahun ke depan berada di Rp 3.850 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari