Prospek Cimory (CMRY) Diadang Cukai MBDK



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja positif PT Cisarua Mountain Dairy Tbk (CMRY) diperkirakan akan berlanjut di 2025. Meski begitu, emiten yang kerap disebut dengan nama Cimory ini juga menghadapi tantangan dari kebijakan pemerintah.

Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia, Abdul Azis Setyo Wibowo memperkirakan potensi pertumbuhan kinerja CMRY tidak begitu signifikan di 2025. "Adanya potensi kenaikan cukai pada minuman berpemanis dalam kemasan (MBDK) menjadi ancaman peningkatan cost," ujarnya kepada Kontan.co.id, Selasa (14/1).

Namun, kinerja CMRY diproyeksikan tetap bertumbuh lantaran didukung strategi distribusi Cimory melalui modern trade, general trade, Miss Cimory (MCM), dan penjualan langsung di hotel, restoran, dan kafe (Horeca). Aziz berpandangan strategi tersebut, khususnya MCM dapat menurunkan biaya.


Analis Sinarmas Sekuritas, Vita Lestari memberikan pandangan yang lebih optimistis. Hal ini berkaca dari kinerja CMRY hingga September 2024.

Baca Juga: Rekomendasi Saham Cimory (CMRY) yang Tahan Banting Saat Daya Beli Turun

CMRY mencatatkan pertumbuhan penjualan 13,1% YoY di kuartal III 2024 menjadi Rp 2,2 triliun. Hasil itu mengakumulasi pertumbuhan 15,6% YoY hingga September 2024 menjadi Rp 6,63 triliun.

Pertumbuhan didukung peningkatan volume penjualan, baik di pasar domestik maupun internasional dari produk-produk yang sudah ada dan juga peluncuran produk baru yang sukses di segmen makanan konsumen. Selain itu, harga jual yang lebih tinggi untuk susu UHT dan pemulihan penjualan yogurt juga turut mendukung kinerja segmen produk susu.

"Namun EBIT untuk produk susu turun menjadi 35,1% pada kuartal III 2024 dibandingkan 38,1% kuartal III 2023, yang mengindikasikan adanya tantangan di segmen tersebut meskipun terdapat pertumbuhan penjualan secara keseluruhan," jelasnya.

Baca Juga: Penyerapan Lambat, Cimory (CMRY) Baru Habiskan Dana IPO Rp 1,37 Triliun

Pertumbuhan itu mendorong margin laba secara keseluruhan. Sehingga diperkirakan kinerja positif itu tetap berlanjut. Walaupun memang, dari kategori produk susu, Vita mengamati ada persaingan yang semakin ketat, terutama di segmen yoghurt peras sehingga persaingan harga lebih terasa.

Untuk tahun 2024, Sinarmas Sekuritas memproyeksikan penjualan CMRY sebesar Rp 8,81 triliun dengan laba bersih Rp 1,42 triliun. Lalu di tahun ini meningkat, dengan ekspektasi pendapatan sebesar Rp 10,17 trilun dan laba bersih Rp 1,61 triliun.

Vita mempertahankan rekomendasi add saham CMRY dengan target harga Rp 6.100 per saham. Selasa (14/1), harga saham Cimory turun 7,44% menjadi Rp 4.600 per saham.

Selanjutnya: Pemerintah Diminta Optimalkan Pajak dari Orang Kaya, MUC Consulting Beberkan Caranya

Menarik Dibaca: Tips Andalkan Aplikasi Navigasi Saat Pergi Traveling

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati