Prospek emiten beton positif karena faktor ini



JAKARTA. Percepatan pembangunan infrastruktur di Indonesia membuat kinerja emiten beton badan usaha milik negara (BUMN) pada 2016 memuaskan. Mereka adalah Waskita Beton Precast (WSBP) dan PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON).

Pada pengujung 2016, WSBP berhasil meraih pendapatan sebesar Rp 4,7 triliun. Angka itu melejit 78% ketimbang pendapatan tahun 2015 sebanyak Rp 2,64 triliun. Laba bersih anak usaha PT Waskita Karya Tbk ini pun melonjak 90% ke Rp 634 miliar.

Sementara itu, WTON juga mencatatkan kinerja ciamik di tahun 2016, dengan pendapatan melesat 31% menjadi Rp 3,4 triliun. Laba bersih anak usaha PT Wijaya Karya Tbk ini terkerek 63% ke posisi Rp 281 miliar.


Analis Binaartha Parama Sekuritas Reza Priyambada mengatakan, pencapaian kedua emiten tersebut masih ditopang oleh induk usahanya. Tapi kembali lagi, sikap agresif perusahaan dalam mengerjakan proyek yang ditawarkan juga membantu mencapai kinerja mentereng di akhir 2016 lalu. "Ketika induk agresif, maka anak usaha juga cenderung akan agresif," katanya, Selasa (22/2)

Penambahan kapasitas produksi juga bisa menunjang kinerja keduanya di tahun ini. Saat ini, produksi WSBP bertambah dari dua pabrik anyar yang memiliki luas 10 ha. Dus, kapasitas produksi WSBP yang hanya 2,65 juta ton per tahun bisa meningkat jadi 3,25 juta ton per tahun.

Sementara, WTON bakal segera dapat tambahan produksi sebesar 300.000 ton jika pabrik di Subang beroperasi. Kini kapasitas terpasang pabrik WTON mencapai 2,5 juta ton per tahun.

Analis Samuel Sekuritas Akhmad Nurcahyadi dalam risetnya mengatakan, kinerja WTON menjanjikan karena berhasil memperoleh kontrak baru yang nilainya melonjak hingga 72,6%. Dia menyukai saham WTON karena akan diuntungkan oleh perolehan proyek dari induk usahanya. "Selain itu penambahan satu anak usaha serta ekspansi peningkatan kapasitas produksi juga akan berdampak positif terhadap pertumbuhan laba," ungkap Akhmad dalam risetnya.

Pencapaian manis WSBP yang melebihi ekspektasi tahun lalu juga membuat emiten ini layak dicermati di tahun Ayam Api. Apalagi pada awal tahun 2017 ini, perseroan ini sudah memperoleh 17% dari total kontrak baru yang ditargetkan tahun ini.

Karena itu, Akhmad merekomendasikan buy saham WSBP dengan target harga di angka Rp 690 per saham. Ia juga memasang rekomendasi buy untuk saham WTON, dengan target harga Rp 1.150 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie