Prospek Emiten Tambang Logam Tetap Kinclong Tahun Ini, Cermati Rekomendasi Analis



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah emiten pertambangan logam menargetkan pertumbuhan produksi pada tahun ini. 

Target ini sejalan dengan proyeksi masih tingginya permintaan komoditas logam di sepanjang tahun 2023.

PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) misalnya menargetkan produksi dan penjualan feronikel masing-masing naik 12% menjadi 27.201 ton nikel dalam feronikel (TNi). 


Syarif Faisal Alkadrie, Sekretaris Perusahaan Antam, menuturkan, optimistis pasar komoditas nikel akan tetap positif dan menjanjikan. 

Baca Juga: Asing Net Buy Saat IHSG Terkoreksi, Intip Saham Koleksi Asing Selama Sepekan

Optimisme ini didasari perkembangan outlook supply dan demand nikel di pasar global.

Terutama, kebutuhan nikel untuk industri baterai kendaraan listrik alias electrical vehicle (EV). 

"Selain itu, ada dukungan pemerintah dalam pengembangan ekosistem baterai EV yang sejalan rencana pengembangan jangka panjang ANTM," ujar Syarif.

 
ANTM Chart by TradingView

Tahun ini Antam juga menargetkan produksi emas dari tambang emas Pongkor naik 28% menjadi 1.167 kilogram.

Sedangkan penjualan emas tahun ini dipatok tumbuh 11% menjadi 31.176 kilogram.

Selain Antam, PT Vale Indonesia Tbk (INCO) juga menargetkan pertumbuhan produksi nikel matte menjadi di atas 70.000 ton tahun ini. 

Demikian juga PT Hillcon Tbk (HILL) bakal memacu produksi. 

Baca Juga: BBCA dan ADRO Terbesar, Cermati Saham yang Banyak Dijual Asing Sepekan Ini

Tahun lalu Hillcon memproduksi 9 juta wet metric ton nikel dan ditargetkan bertambah menjadi 15 juta wet metric ton pada tahun ini.

Analis CGS CIMB Sekuritas Ryan Winipta menilai, emiten logam akan diuntungkan dari ambisi pemerintah membangun ekosistem rantai pasokan baterai EV. 

Ryan merekomendasi add saham ANTM dan HRUM dengan target harga masing-masing Rp 2.700 dan Rp 2.280 per saham. 

Sementara, Head of Research Jasa Utama Capital Sekuritas Cheril Tanuwijaya merekomendasi hold saham ANTM dengan target harga Rp 2.000.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli