Prospek EXCL dan TLKM pasca lelang 3G



JAKARTA. Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) mengumumkan pemenang seleksi kanal 3G third carrier. Ada dua pemenang yang berhak mendapatkan satu blok 3G tambahan; PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) lewat anak usahanya yakni PT Telekomunikasi Seluler (Telkomsel), serta PT XL Axiata Tbk (EXCL).

Toh, kabar itu tak membuat harga saham TLKM dan EXCL terangkat. Justru, kemarin (26/2), harga saham dua perusahaan halo-halo tersebut turun. Harga TLKM turun 0,51% menjadi Rp 9.850. Begitu juga harga EXCL turun 1,87% menjadi Rp 5.250.

Para analis sepakat, perolehan tambahan kanal 3G secara fundamental akan positif bagi kedua emiten itu. Triwira Juniarta, analis Ciptadana Securities bilang, tambahan kanal 3G itu akan positif bagi keuangan EXCL dan TLKM. "Tambahan kanal ini akan membuat belanja modal alias capital expenditure (capex) keduanya makin rendah," ujar dia. Sebab TLKM dan EXCL tidak perlu menambah jumlah base transceiver station (BTS). Kalau kemarin, harga saham EXCL dan TLKM turun, kata Triwira, itu lebih akibat aksi ambil untung para investor. 

Kepala Riset Bahana Securities, Harry Su menghitung, tambahan kanal 3G akan menurunkan capex kedua emiten hingga 30%. "Dibandingkan dengan perusahaan telekomunikasi yang lain beban keuangan mereka akan semakin ringan," jelas dia.

Sebelumnya, induk usaha Telkomsel, TLKM menganggarkan belanja modal Rp 20 triliun di tahun ini. Dana tersebut 60% digunakan untuk Telkomsel dan sisanya untuk anak usaha lain seperti bisnis jasa pusat data.

Adapun EXCL menganggarkan belanja modal Rp 8 triliun - Rp 9 triliun yang sebagian besar akan digunakan untuk memperkuat layanan data. Ambil contoh, memperkuat infrastruktur.

Triwira menambahkan, tantangan kedua operator ini selanjutnya adalah menambah jumlah pengguna layanan 3G. "Tidak hanya menambah jumlah pelanggan tapi kedua emiten itu harus menstimulasi pengguna sehingga bisa memenuhi kuota," ujar dia.

Karena itu, Triwira yakin, pendapatan dan laba bersih TLKM di tahun ini masih akan tumbuh. Proyeksi dia, pendapatan TLKM tahun ini akan naik menjadi Rp 79 triliun dari Rp 74,9 triliun di 2012. Sementara, prediksi laba bersih akan naik menjadi Rp 14,1 triliun dari Rp 13,2 triliun di 2012.

Stifanus Sulistyo, analis Bahana Securities dalam risetnya pada 23 November 2012 menuliskan, pendapatan EXCL di tahun ini akan naik menjadi Rp 23,03 triliun dari proyeksi pendapatan tahun 2012 sebesar Rp 21,47 triliun. Sedangkan laba bersih EXCL akan naik menjadi Rp 3,33 triliun dari Rp 3,1 triliun.

Keduanya merekomendasi beli pada saham TLKM dan EXCL. Triwira memasang target saham TLKM di Rp 11.250. Harry menargetkan harga saham EXCL di Rp 6.200.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Avanty Nurdiana