Prospek gas alam kian cerah menjelang musim panas



JAKARTA. Prospek harga gas alam semakin cerah menjelang musim panas tahun ini. Permintaan gas alam pada musim panas diprediksi semakin tinggi sehingga mendorong kenaikan harga.

Mengutip Bloomberg, Jumat (5/5) pukul 16.39 WIB, harga gas alam kontrak pengiriman Juni 2017 di New York Mercantile Exchange menguat 0,88% ke level US$ 3,21 per mmbtu dibanding sehari sebelumnya. Namun dalam sepekan terakhir gas alam terkikis 2%.

Direktur Utama PT Garuda Berjangka, Ibrahim mengatakan, harga gas alam akan terus menanjak hingga akhir semester pertama tahun ini. Kenaikan konsumsi gas alam sebagai bahan bakar pendingin ruangan akan mendukung laju harga. Sementara proyeksi cuaca lebih dingin pada musim panas mendatang belum menjadi perhatian pasar.


Energy Information Administration (EIA) memprediksi pemakaian gas alam sepanjang musim panas tahun ini akan mencapai 34% dari total penggunaan pembangkit listrik di AS. Angka ini turun dibanding tahun lalu yang mencapai 37%.

Sebab, total penggunaan pembangkit listrik pada musim panas ini dipredksi turun 2,4% lantaran suhu udara yang lebih dingin. Gas alam juga terancam oleh rencana AS meningkatkan produksi serta ekspor gas alam. "Tetapi pelaku pasar masih yakin konsumsi gas alam pada musim panas akan lebih tinggi dari musim semi," papar Ibrahim.

Prospek ekonomi global tahun ini menambah dukungan pada laju harga gas alam. Dana Moneter Internasional (IMF) memperkirakan pertumbuhan ekonomi global tahun ini akan mencapai 3,5% atau naik dari tahun lalu sebesar 3,1%. Lalu World Bank menyatakan kebutuhan komoditas tahun ini bisa naik 16% dari tahun lalu.

Namun, penguatan harga gas alam akan terbatas lantaran pemerintah AS melakukan upaya pengendalian harga. Harga yang terlalu tinggi akan membuat dana subsidi gas alam pemerintah bagi rumah tangga AS kian membengkak.

Pengendalian harga salah satunya dilakukan dengan meningkatkan angka produksi. "Karena harga gas alam sudah cukup tinggi, maka AS terus menggenjot produksi," lanjut Ibrahim.

Hingga akhir semester pertama, Ibrahim memprediksi harga gas alam akan menanjak ke US$ 3,31 per mmbtu. Lalu di akhir tahun, harga akan naik lebih tajam dengan didorong permintaan musim dingin, yakni ke level US$ 3,9 per mmbtu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto