Prospek gas alam masih cerah



JAKARTA. Gas alam merupakan komoditas energi yang bergerak paling positif sepanjang Januari lalu. Harganya sudah menunjukkan tren reli sejak awal tahun 2014. Data Bloomberg menunjukkan, harga gas alam untuk kontrak pengiriman Maret 2014 di bursa NYMEX sempat menyentuh US$ 5,465 per million metric british thermal units (mmbtu) pada 28 Januari lalu. Ini adalah harga tertinggi sejak Mei 2013. Namun, pada akhir Januari lalu, harga gas alam ditutup melandai ke level US$ 4,943 per mmbtu. Meski begitu, sepanjang Januari 2014, harga gas alam sudah melesat 17,89% dibanding penutupan akhir tahun lalu.Analis PT Megagrowth Futures, Wahyu Tribowo Laksono menjelaskan, secara umum, harga gas alam bergerak di kisaran US$ 3–US$ 4 per mmbtu. Menurutnya, pencapaian harga gas alam pada level tertinggi itu, karena terdorong antisipasi pelaku pasar terhadap keputusan tapering. “Bulan Januari merupakan kinerja terbaik gas alam. Kinerja bullish terakhir kali dicapai gas alam pada September 2009,” jelas Wahyu.Namun, kata Wahyu, keputusan tapering off tak terlalu berpengaruh pada pergerakan gas alam ke depan. Faktor  fundamental yang justru paling menopang adalah kebijakan Presiden Barack Obama yang menyerukan pengurangan karbon demi memerangi perubahan iklim dan melindungi pencemaran air dan udara. Kebijakan ini sangat positif bagi industri gas alam.Secara teknikal, lanjut Wahyu, pergerakan harga gas alam terlihat masih bullish. Meski sudah jenuh beli, namun grafik mingguan dan bulanan tetap bullish. Maka itu, Wahyu pun menduga, harga gas alam akan menguji level US$ 6 per MMBtu dalam sebulan mendatang. Level ini pernah ditembus Januari 2010.   

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Dupla Kartini