Prospek Gudang Garam (GGRM) Didorong Kenaikan Harga



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Prospek emiten rokok diperkirakan akan membaik tahun ini. Hal ini didorong kenaikan harga yang dilakukan perusahaan.

Analis BRI Danareksa Natalia Sutanto menilai, setelah penyesuaian tarif cukai tahunan sebesar dua digit dalam 7 tahun terakhir, margin produsen rokok tier-1 saat ini berada pada titik terendah. Namun, dengan kenaikan harga dalam beberapa bulan terakhir, pihaknya optimis bahwa titik balik telah tercapai yang akan menghasilkan profitabilitas yang lebih baik tahun ini.

Natalia mencatat, PT Gudang Garam Tbk (GGRM) telah meningkatkan harga yang signifikan dalam tiga bulan berturut-turut. GGRM menaikkan harga jual pada 26 Desember 2022 dan 31 Januari 2023, serta Maret ini dengan rentang 4%-8% pada setiap kesempatan.


Baca Juga: Begini Rekomendasi Saham GOTO, GGRM, & SILO yang Terkena Rotasi Indeks MSCI

Ia berpandangan, untuk mempertahankan margin, perusahaan rokok hanya perlu menaikkan harga di kisaran 4% untuk SKT dan 9%-10% untuk SKM. "Namun hingga Maret 2023 GGRM sudah menaikkan harga di kisaran 20%-35% YoY dan 7%-13% Ytd atau melampaui penyesuaian YoY di Januari 2022 sebesar 3%-18,6%," paparnya dalam riset, Jumat (10/3).

Ke depannya, ia melihat adanya ruang untuk perbaikan margin dan menaikkan asumsinya untuk penyesuaian rata-rata harga jual (ASP) dan pertumbuhan volume di tahun ini. "Mengingat tekanan pada margin di tahun-tahun sebelumnya, kami percaya bahwa penyesuaian ASP akan memiliki dampak yang lebih besar pada pendapatan meskipun volume diperkirakan akan mengalami koreksi," sambungnya.

 
GGRM Chart by TradingView

Natalia menjelaskan, dengan asumsi pertumbuhan ASP yang lebih tinggi sebesar 12,2% dan pertumbuhan volume yang lebih rendah sebesar -11,7%, ia memperkirakan marjin laba kotor akan meningkat sebesar 260 bps menjadi 11%. Hal ini akan menghasilkan laba bersih 2023 yang lebih tinggi sebesar Rp 4,34 triliun.

Ia pun merekomendasikan buy GGRM dengan target harga Rp 30.000. Pada Rabu (17/5), harga GGRM ditutup melemah 0,61% ke Rp 28.700.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .