KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pelaku pasar komoditas sempat dibuat khawatir oleh ancaman gelombang kedua wabah Covid-19 seiring pelonggaran lockdown di beberapa negara. Pelonggaran tersebut antara lain dikhawatirkan mengganggu harga minyak. Arab Saudi, Kuwait dan Uni Emirat Arab, sebagai negara produsen minyak besar, telah merespons hal tersebut dengan menetapkan pemotongan produksi tambahan. Yang terbaru, giliran Amerika Serikat yang berniat memangkas produksi. Produksi minyak
West Texas Intermediate (WTI) hari ini naik sebanyak 1,06% menjadi $ 26,08 per barel.
Benchmark internasional, yakni minyak mentah Brent, juga hari ini naik 0,6%, menjadi $ 26,03 per barel. Beberapa negara secara perlahan mulai melakukan pelonggaran lockdown untuk menghidupkan aktivitas ekonomi. Permintaan minyak pun kembali meningkat dari beberapa negara, seperti China dan India. Meski demikian, sentimen pemangkasan produksi minyak oleh Amerika Serikat dan beberapa negara lainnya hanyalah sentimen jangka pendek, terutama untuk saham sektor minyak seperti MEDC. Memanfaatkan sentimen tersebut, trader dapat membeli saham MEDC dengan strategi buy on weekness. Trader bisa masuk di range harga beli 470-478 sebanyak maksimal 5% dari modal swing trading. Jual jika harga turun dari 440 untuk pembatasan risiko. Sedangkan perkiraan profit taking ada di kisaran 520-530. Kami masih melihat masih ada kekhawatiran kelebihan pasokan yang dapat mengancam penyimpanan dan gelombang kedua wabah Covid-19. Dengan demikian, harga minyak masih bisa tertekan sepanjang tahun ini. Ingin tahu di mana saja peluang dan saham-saham potensial di tengah penurunan IHSG saat ini? Temukan jawabannya di aplikasi EMTrade!