KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meski harganya tengah tertekan karena sajian data tenaga kerja Amerika Serikat (AS) yang beragam, tetapi prospek harga tembaga masih cukup positif. Dalam jangka panjang, pergerakan harga logam industri tersebut masih akan disokong oleh kenaikan permintaan dan kurangnya produksi. Andri Hardianto, analis PT Asia Tradepoint Futures mengatakan tahun ini tembaga masih akan menghadapi kekurangan pasokan. Meski tidak besar tapi defisit diperkirakan mencapai kisaran 170.000–180.000 ton. Apalagi hingga saat ini China masih memberlakukan pembatasan produksi demi mengurangi tingkat polusi udara. “Walaupun dollar AS terus menguat tetapi defisit pasokan masih mampu menjaga harga,” terangnya. Meskipun pada Jumat (6/4), indeks dollar AS tengah menurun ke 90,10 dari hari sebelumnya 90,46 akibat rilis data tenaga kerja yang tak sesuai ekspektasi pasar.
Prospek harga tembaga dalam jangka panjang masih positif
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meski harganya tengah tertekan karena sajian data tenaga kerja Amerika Serikat (AS) yang beragam, tetapi prospek harga tembaga masih cukup positif. Dalam jangka panjang, pergerakan harga logam industri tersebut masih akan disokong oleh kenaikan permintaan dan kurangnya produksi. Andri Hardianto, analis PT Asia Tradepoint Futures mengatakan tahun ini tembaga masih akan menghadapi kekurangan pasokan. Meski tidak besar tapi defisit diperkirakan mencapai kisaran 170.000–180.000 ton. Apalagi hingga saat ini China masih memberlakukan pembatasan produksi demi mengurangi tingkat polusi udara. “Walaupun dollar AS terus menguat tetapi defisit pasokan masih mampu menjaga harga,” terangnya. Meskipun pada Jumat (6/4), indeks dollar AS tengah menurun ke 90,10 dari hari sebelumnya 90,46 akibat rilis data tenaga kerja yang tak sesuai ekspektasi pasar.