Prospek INCO usai divestasi 20% saham tuntas



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dalam upaya pengembangan bisnis, Mining & Industry Indonesia (MIND ID), selaku induk usaha BUMN di bidang pertambangan, mengakuisisi 20% saham PT Vale Indonesia Tbk (INCO). Nilai transaksi sebesar Rp 5,52 trilliun.

INCO melakukan divestasi saham kepada MIND ID sebagai tanggung jawab INCO untuk memenuhi kontrak karya pada 2014 dengan Pemerintah. Dari sisi MIND ID, akusisi dilakukan sebagai langkah strategis pemerintah dalam mngembangkan industri baterai listrik yang mendukung kendaraan mobil listrik.

Aksi ini diprediksi mampu memperkuat pasokan bahan baku industri hilir berbasis nikel. Nikel merupakan  bahan baku utama baterai kendaraan listrik.


Pemerintah melarang ekspor bijih nikel sejak 1 Januari 2020. Kebijakan tersebut berpotensi menjadikan INCO sebagai pemasok utama nikel.

Produksi nikel dalam matte INCO pada kuartal II-2020 mencapai 18.701 metrik ton, naik 6% (yoy). Pada tahun ini, INCO memproyeksikan produksi berkisar 73.700 metrik ton, atau naik 3,7% dari 2019 sebesar 71.025 metrik ton.

Secara tren jangka mendengah, INCO masih dalam kondisi uptrend dan cukup aman untuk entry buy. Pergerakan harga saham INCO dipengaruhi oleh pergerakan harga komoditas serta permintaan nikel domestik dan global.

Dengan strategi semi investing, INCO memiliki peluang untuk entry buy on breakout di level Rp 4.000 jika tidak mau terbawa sideways. Namun apabila siap dengan risiko maka bisa entry buy di level Rp 3.700 ketika tembus MA 50.

Jika sudah punya saham INCO, investor bisa hold terlebih dahulu selama harga di atas Rp 3.080. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Harris Hadinata