Prospek Indocement (INTP) Didorong Akuisisi Semen Grobongan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Akuisisi dan pertumbuhan permintaan mendorong prospek PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP).

Sebelumnya, melalui anak usahanya, PT Dian Abadi Perkasa berhasil menyelesaikan akuisisi seluruh saham PT Semen Grobogan (SGB) dengan nilai mencapai Rp 1,49 triliun. Transaksi melibatkan pengambilalihan sebanyak 345.860 saham atau 100% kepemilikan saham Semen Grobogan dengan rincian 99,97% saham PT SGB kini dimiliki oleh INTP dan 0,03% oleh PT Dian Abadi Perkasa.

Analis Henan Putihrai Jono Syafei mengatakan akuisisi Semen Grobogan akan meningkatkan kapasitas produksi, pangsa pasar, dan efisiensi operasional di Pulau Jawa. Ia pun memperkirakan akuisisi Semen Grobogan yang efektif per 1 Desember 2023 baru akan terlihat dampaknya di tahun 2024


"Untuk kontribusi, Semen Grobongan akan memberikan kontribusi sekitar 10% terhadap produksi dan penjualan INTP," kata dia kepada Kontan.co.id, Senin (11/12).

Baca Juga: Akuisisi Semen Grobogan Rampung, Intip Rekomendasi Saham INTP Berikut Ini

Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia Andreas Saragih turut menilai kontribusi fasilitas semen Grobogan terhadap INTP akan menjadi mendorong pertumbuhan kinerja dan profitabilitas INTP tahun depan.

Terlebih dia melihat konsumsi semen di Jawa Tengah, wilayah Grobogan beroperasi mencapai 5,78 juta ton sepanjang 10 bulan pertama 2023 dan menyumbang 11,2% dari konsumsi semen nasional.

Dengan asumsi tingkat utilitas Semen Grobogan 60% dan mempertimbangkan kapasitas produksi tahunan sebesar 2,5 juta ton, Andreas menghitung fasilitas Semen Grobogan menyumbang lebih dari 20% konsumsi semen di Jawa Tengah atau sekitar 9% dari total volume penjualan INTP.

Baca Juga: Stok Semen INTP di Jawa Bakal Aman

Andreas meyakini, kontribusi fasilitas semen Grobogan akan menjadi pendorong pertumbuhan kinerja dan profitabilitas INTP tahun depan. "Dari segi profitabilitas, peningkatan margin pasca-akuisisi akan didorong oleh dua faktor utama, yaitu kesenjangan harga antara merek Semen Grobogan dan merek semen INTP, serta adanya penghematan biaya transportasi," sebutnya.

Selisih harga antara Semen Grobogan 50 kg dan Semen Tiga Roda berkisar 10%-15%. Mengingat lemahnya merek ekuitas Semen Grobogan, Andreas memperkirakan merek Semen Grobogan akan hilang dari pasaran dan digantikan oleh merek semen INTP. Akuisisi ini akan mengurangi persaingan harga antar pemain semen.

Kemudian dari sisi biaya transportasi, saat ini INTP melayani permintaan di pasar Jawa Tengah dan Timur melalui fasilitasnya di Jawa Barat (Palimanan dan Citeureup) dan Kalimantan Selatan (Tarjun).

Baca Juga: Akuisisi Semen Grobogan Akan Membatasi Pembagian Dividen Indocement (INTP)?

Akibatnya, jika melayani wilayah Jawa Tengah, INTP kalah saing dengan pemain lain seperti PT Semen Indonesia Tbk (SMGR), Semen Grobogan, dan Semen Bima karena biaya logistik yang lebih tinggi.

Namun, setelah akuisisi selesai, permintaan di wilayah Jawa akan dipenuhi oleh fasilitas Grobogan dan INTP akan menghemat biaya logistik sebesar Rp 70.000 per ton untuk semen kantong dan Rp 120.000 per ton untuk penjualan semen curah ke wilayah Jawa Tengah.

Mirae Asset Sekuritas merekomendasikan buy INTP dengan target harga Rp 12.825 per saham. Henan Putihrai juga merekomendasikan buy dengan target harga Rp 11.700 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati