Prospek industri perbankan Indonesia masih cerah



JAKARTA. Industri perbankan di Indonesia sekali lagi menunjukkan potensi yang sangat besar dibandingkan negara lain. Potensi ini terlihat dari tingkat pendapatan bunga bersih atau net interest margin (NIM) yang lebih tinggi dari perbankan di negara tetangga. Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per 31 Desember 2013, besaran NIM di perbankan Indonesia sebesar 4,89%. Sementara NIM di Filipina sebesar 3,3%, Thailand sebesar 2,6%, Malaysia sebesar 2,3%, dan Singapura hanya 1,3%.

"Ini menunjukkan prospek kita lebih besar dari negara tetangga," kata Slamet Edy Poernomo, Direktur Pengawasan Perbankan OJK di Jakarta, Jumat, (2/5).

Slamet menegaskan, Indonesia memang harus melakukan antisipasi karena serbuan bank-bank asing akan semakin besar begitu Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) di sektor perbankan dimulai pada tahun 2020.


"OJK menyiapkan MEA mulai dari Masterplan Perbankan Indonesia 2014 untuk meningkatkan daya saing perbankan Indonesia," ujar Slamet. Upaya lain adalah terus menerus mengedukasi masyarakat akan pentingnya perlindungan konsumen.

"Supaya masyarakat semakin tahu manfaat setiap produk jasa keuangan serta masing-masing resikonya," pungkas Slamet.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dikky Setiawan