KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Jadi salah satu instrumen investasi yang sempat melorot cukup dalam di 2020, prospek investasi berbasis saham berpotensi balik arah di 2021. Mengutip laman Bursa Efek Indonesia (BEI) secara year to date (ytd) Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup pada level 5.979 atau koreksi 5,09%. Begitu juga dengan indeks acuan LQ45 yang mencatatkan penurunan 7,85% ytd. Head of Investment Avrist Asset Management Farash Farich menilai, peluang aset risk on seperti saham untuk rebound di 2021 didasar pada valuaasi yang sudah kembali netral. "Kami lebih melihat valuasi, sehingga kalau di 2021 kemungkinan kenaikan indeks (saham) linear dengan pertumbuhan laba emiten," kata Farash kepada Kontan, Minggu (3/1).
Prediksinya, di jangka panjang kinerja aset seperti saham bakal kembali prospektif dengan potensi return berkisar 10% hingga 12% per annum, dan sudah termasuk dividennya. Adapun sektor yang bakal rebound paling cepat yakni yang berhubungan dengan pemulihan daya beli masyarakat umum seperti retailers, consumer goods, dan juga perbankan. Baca Juga: Saham yang masuk top gainers 2020 masih berpotensi menguat Bahkan, Farash mengungkapkan minat investor terhadap saham sudah mulai terlihat di kuarta IV-2020. Kondisi tersebut diprediksi masih akan berlanjut di kuartal I-2021, sejalan dengan tingginya harapan akan pemulihan ekonomi. Walaupun belum kembali ke kondisi sebelum pandemi Covid-19, namun minat investor diharapkan mampu mendorong pertumbuhan laba emiten ke depan.