KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah mulai bangkit dan pulih perlahan, emiten retail harus menelan pil pahit lagi setelah pemerintah memutuskan untuk memberlakukan kembali Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Dengan adanya pembatasan operasional pada mal-mal, emiten ritel seperti PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) tentu terkena imbasnya. Analis Mirae Asset Sekuritas Christine Natasya menilai, keputusan tersebut menyebabkan masyarakat mengurangi kunjungannya ke mal-mal. Hal ini pada akhirnya akan membuat trafik pengunjung di LPPF akan kembali berkurang. Padahal Christine optimistis separuh kedua tahun ini kinerja LPPF akan pulih secara bertahap. “Kinerja LPPF cukup buruk pada paruh pertama tahun ini setelah membukukan pendapatan sebesar Rp 2,2 triliun pada semester I-2020 akibat penutupan toko pada April silam. Jumlah tersebut hanya memenuhi 32% dari proyeksi Mirae Asset Sekuritas,” ujar Christine kepada Kontan.co.id, Senin (21/9).
Prospek jangka panjang positif, saham Matahari Department Store (LPPF) masih menarik
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah mulai bangkit dan pulih perlahan, emiten retail harus menelan pil pahit lagi setelah pemerintah memutuskan untuk memberlakukan kembali Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Dengan adanya pembatasan operasional pada mal-mal, emiten ritel seperti PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) tentu terkena imbasnya. Analis Mirae Asset Sekuritas Christine Natasya menilai, keputusan tersebut menyebabkan masyarakat mengurangi kunjungannya ke mal-mal. Hal ini pada akhirnya akan membuat trafik pengunjung di LPPF akan kembali berkurang. Padahal Christine optimistis separuh kedua tahun ini kinerja LPPF akan pulih secara bertahap. “Kinerja LPPF cukup buruk pada paruh pertama tahun ini setelah membukukan pendapatan sebesar Rp 2,2 triliun pada semester I-2020 akibat penutupan toko pada April silam. Jumlah tersebut hanya memenuhi 32% dari proyeksi Mirae Asset Sekuritas,” ujar Christine kepada Kontan.co.id, Senin (21/9).