KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Prospek kinerja bisnis PT Mayora Indah Tbk (
MYOR) diprediksi akan bertumbuh positif pada tahun 2024. Management perseroan yang tidak mau disebutkan namanya, optimis bahwa prospek kinerja tahun ini akan lebih baik dibandingkan dengan tahun 2023. Management perseroan mengatakan, optimisme itu muncul salah satunya karena Kopiko Philippines Corporation (KPC) yang merupakam bagian dari PT Mayora Indah Tbk. (MYOR) mampu menguasai pasar di Filipina sebesar 50%. “Tapi MYOR menguasai pasar Filipina sampai hampir 50% itu tidak terjadi hanya di satu tahun saja,” ujarnya kepada Kontan.co.id, Selasa (16/1).
Baca Juga: Ada Pemilu 2024, Harga Saham Mayora Indah (MYOR) Masih Bisa Menguat Dia menjelaskan, hal itu lantaran peningkatan
sales yang terjadi di MYOR selama ini juga berkontribusi dalam meningkatkan
market share di Filipina. Selain itu, dia mengatakan sentimen lainnya yang mempengaruhi prospek kinerja bisa bertumbuh positif pada tahun ini yaitu,
MYOR akan terus melanjutkan strategi yang sudah dijalankan pada tahun sebelumnya, di antaranya, perusahaan memastikan
availability dari produk dan juga tetap melakukan promosi. “Promosi itu dilakukan baik di televisi berupa drama untuk
drama local atau Korea, dan juga melalui kanal digital seperti Instagram dan Tik Tok,” kata Management perseroan. Lebih lanjut, Management perseroan mengatakan untuk ekspansi di tahun ini, MYOR lebih fokus untuk menyelesaikan pembangunan dua pabrik baru, yang pembangunannya baru dimulai pada tahun lalu. Adapun dua pabrik baru tersebut, berada di dua lokasi yaitu di Balaraja dan di Porwosari dengan total investasi sebesar Rp 3,7 triliun. Emiten
consumer goods ini menargetkan pabrik baru dapat beroperasi pada 2024 dan akan menambah kapasitas produksi biskuit dan wafer sekitar 30% atau 200.000 ton per tahun. Sementara itu, Analis Investindo Nusantara Sekuritas Pandhu Dewanto mengatakan, jika dilihat dari pencapaian selama 9 bulan terakhir pada tahun lalu, porsi ekspor MYOR sudah mencapai sekitar 42% dari total penjualan perseroan.
Baca Juga: Analis Rekomendasikan Sejumlah Emiten Konsumer Ini Jelang Pemilu 2024 Pandhu menilai, apresiasi besar yang ditunjukkan oleh Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang belum lama ini mengunjungi salah satu pabrik perseroan di Filipina atas kesuksesan menjadi
market leader dengan pangsa pasar hampir 50% di sektor minuman kopi, membuktikan bahwa produk Indonesia khususnya dari MYOR memiliki daya saing yang kuat di pasar internasional. Pandhu melihat, kinerja bisnis MYOR pada tahun ini akan bertumbuh positif, seiring dengan perseroan yang menargetkan ekspansi pabrik baru, agar dapat mendongkrak pertumbuhan hingga 10%, dan diharapkan dapat mulai beroperasi penuh pada tahun 2024 ini. “Kami perkirakan untuk tahun 2023 penjualan dapat mencapai kisaran Rp 31 triliun dan laba bersih dapat mencapai Rp 2,8 triliun,” ujar Pandhu kepada Kontan.co.id, Selasa (16/1). Kemudian, Pandhu menyebutkan untuk target tahun 2024 ini kami perkirakan penjualan dapat mencapai Rp 33 triliun dan laba bersih mencapai 3 triliun. Menurut Pandhu, beberapa strategi yang penting untuk dilakukan selain memperluas jangkauan pasar adalah promosi atau iklan. Ia mengatakan sejauh ini MYOR memiliki catatan bagus mengenai kampanye
marketing seperti ketika membawa produk teh pucuk menjadi
top of mind minuman teh dalam kemasan karena memilki tagline yang kuat. “Dan hal itu juga bisa menimbulkan kesan bahwa produk perseroan merupakan yang terbaik dalam pikiran para konsumen,” kata dia. Pandhu menyarankan kepada MYOR, untuk terus melakukan inovasi dalam pengembangan produk untuk menjaring konsumen dan diharapkan dapat merebut pangsa pasar semakin besar. “Saya merekomendasikan buy on weakness dengan target harga Rp 3.000 per saham,” kata dia.
Sementara itu, Equity Analyst Kiwoom Sekuritas Indonesia, Abdul Azis mengatakan, dampak dari ekspansi pasar ekspor di Filipina bisa berpotensi meningkatkan volume penjualan dari MYOR, sehingga kinerja bisnis MYOR di tahun ini diprediksi akan bertumbuh positif.
“Tak hanya itu, bahkan bisa berpotensi meningkatkan penjualan pada segmen makanan olahan dan kemasan,” ujar Azis kepada Kontan.co.id, Selasa (16/1). Azis menuturkan, pertumbuhan kinerja positif yang terjadi pada MYOR di tahun ini juga didorong oleh kenaikan konsumsi di dalam negeri, mengingat adanya momentum politik atau hajatan pemilihan calon Presiden dan Wakil Presiden. Azis pun merekomendasikan saham MYOR
buy dengan target harga Rp 2.800 per saham. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .