KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Fluktuasi harga minyak kelapa sawit (CPO) masih akan mewarnai kinerja emiten perkebunan sawit. Namun, kinerja emiten CPO pada semester kedua tahun ini diramal lebih baik ketimbang separuh pertama 2023. Sepanjang semester I-2023, harga CPO sudah turun 12% ke MYR 3.789 per ton.
Tapi, beberapa hari terakhir, CPO mulai menguat.
Baca Juga: Harga CPO Lesu, Intip Rekomendasi Saham Emiten CPO Jagoan Analis Mengutip
Bloomberg kemarin, harga CPO kontrak Oktober di Bursa Derivatif Malaysia berada di RM 4.026 per ton. Secara mingguan, harga CPO masih naik 3,76%. Direktur Ekuator Swarna Investama, Hans Kwee mengatakan, harga CPO saat ini memang relatif murah jika dibandingkan dengan harga tertinggi saat Perang Rusia-Ukraina dimulai. "Tetapi, level harga saat ini masih sangat baik," ujarnya, Rabu (19/7). Investment Analyst Infovesta Kapital Advisori Fajar Dwi Alfian menambahkan harga CPO akan meningkat, dipicu fenomena El Nino. "Jika emiten mampu menahan penurunan produksi dan di saat yang sama memaksimalkan harga jual, maka bisa jadi sentimen positif ke emiten CPO," paparnya.
Baca Juga: Tertekan di Semester I, Cermati Prospek Saham Emiten CPO pada Semester II-2023 Melihat prospek ini, Fajar pun melihat saham PT PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (
LSIP) bisa dicermati dengan target harga Rp 1.120 per saham. Sedangkan Hans merekomendasikan beli saham PT Astra Agro Lestari Tbk (
AALI), LSIP, Salim Ivomas Pratama Tbk (
SIMP), dan PT Sampoerna Agro Tbk (
SGRO). Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Noverius Laoli